Senin, 17 April 2017

Chips, Anjing Perang yang Berjasa Selama Perang Dunia II

Chips

Pada saat Perang Dunia II, ada kekhawatiran atas penyusupan dan sabotase garis pantai Amerika oleh lawan. Militer AS kemudian melakukan sebuah program sipil yang dilakukan bersama sekelompok pakar anjing dan organisasi American Kennel Club untuk membuat program Dogs for Defends.  Program tersebut bermaksud untuk penyiapan dan penyediaan anjing penjaga untuk Angkatan Darat AS dan diperuntukan sebagai Penjaga Pantai AS.

Penggunaan anjing dalam militer juga telah digunakan, misalnya Admiral Wags di Kapal Induk USS Lexington dan anjing pahlawan Perang Dunia I bernama Sergeant Stubby. Tapi mereka hanya menjadi maskot, tanpa fungsi resmi dalam kedinasan militer AS.

enhanced-buzz-7123-1384215984-6
Sergeant Stubby. Foto: Buzefeed
Pihak AD Amerika kemudian melakukan eksperimen bersama American Kennel Club dengan membentuk K-9 Korps pada tahun 1942 dan melakukan eksperimen awal menggunakan 200 ekor anjing.

Keberhasilan uji coba kemudian berujung pada perintah untuk menyiapkan 125.000 ekor anjing untuk berdinas bersama Kesatuan Perbekalan AD Amerika. Jumlah ini kemudian dikurangi menjadi hanya sekitar 10.425 anjing saja yang diperuntukan untuk dinas militer.

Dari 10.425 ekor anjing yang berdinas militer selama Perang Dunia II, kebanyakan menjaga garis pantai AS atau berada di fasilitas militer. Dan sekitar 1.000 ekor anjing dilatih menjadi anjing pemandu dan Chips adalah salah satu di antaranya.
K-9 Coprs. Foto: Getty Images
Dari 10.425 ekor anjing tersebut, terdapat seekor anjing yang namanya tersohor dalam Perang Dunia II, anjing tersebut bernama "Chips."

Chips merupakan anjing yang mendapatkan pelatihan di Pusat Pelatihan Anjing Perang di Front Royal di Virginia. Pemilik Chips adalah Edward J. Wren dari kota Pleasantville, di negara bagian New York. Sang pemilik mendaftarkan Chips berdinas di Angkatan Darat pada Agustus 1942. Chips sendiri pada awalnya dipasangkan bersama seorang prajurit bernama Rowell.

Chips merupakan seekor anjing campuran berbagai ras, selama Perang Dunia II Chips terlibat dalam dalam beberapa operasi seperti: Operasi Torch dan menjadi satu dari antara 3 ekor anjing yang berjaga dalam Konferensi Casablanca antara Roosevelt dan Churchill.

Chips dan Senapan Mesin

Pada 10 Juli 1942, Divisi Infantri ke-3 mendarat di pantai selatan Sisilia di dekat Kota Licata yang dipimpin oleh Mayjen Lucian Truscott untuk melaksanakan Operasi Husky. Di antara pasukan yang mendarat di pantai adalah Peleton Polisi Militer ke-3, Resimen Infantri ke-30, termasuk prajurit John R. Rowell dari Arkansas bersama anjing dinasnya, Chips.

Pendaratan tersebut mendapatkan perlawanan dari gempuran senapan mesin yang di tembakan dari sebuah gubuk. Pada saat itu pasukan tidak dapat maju dan bertiarap. Tak terduga Chips berusaha melepaskan diri dari pawangnya, Roswell dan berlari menuju gubuk. Chips sendiri berusaha menghentikan senapan mesin dengan mengigit leher seorang tentara Italia.

Chips bersama pawangnya. Foto: popularmilitary.com
Chips mengalami luka bakar dan lecet di kepala karena terkena tembakan pasukan Italia tersebut dari jarak dekat. Dokter mengobatinya dan mengembalikan kepada Rowell hari itu juga. Malamnya, ketika sedang berjaga, Chips memberitahu pawangnya bahwa adanya upaya penyusupan 10 tentara Italia. Mereka berdua kemudian meringkus semua penyusup itu.

Beberapa hari kemudian, kisah kepahlawanan Chips menyebar ke seluruh divisi. Chips dianugerahi lencana Purple Heart dan Silver Star. Komandan peleton, Kapten Edward G. Parr mengajukan rekomendasi agar anjing itu mendapatkan Distinguished Service Cross yang merupakan mendali militer tinggi yang diberikan kepada pasukan angkatan darat dengan keberanian tinggi selama bertugas.

Peraturan Departemen Perang sendiri melarang penganugerahan lencana kepada hewan. Tapi, untuk kasus Chips, sikap Truscott adalah tidak mempedulikannya. Ia mengabaikan peraturan itu dan pada 19 November di Italia ia menganugerahkan Distinguished Service Cross kepada Chips.

Masalah Dibalik Kepahlawanan Chips

Kisah kepahlawanan Chips tidak membuat anjing tersebut mendapatkan sambutan dari pelbagai kalangan. Penganugerahan lencana Purple Heart dan Silver Star, serta lainnya menjadi masalah bagi orang-orang di garis belakang yang mendengar berita tersebut dari koran pada tahun 1944.

Kebanyakan bersuka cita, tapi tidak semuanya bersikap demikian. Hari berikutnya, Departemen Perang menerbitkan pernyataan untuk melakukan penyidikan pelanggaran peraturan. Banyak protes dilayangkan bahwa penganugerahan Purple Heart yang seharusnya untuk manusia, bukan untuk hewan.

Kongres AS turun tangan dalam permasalahan tersebut. Setelah perdebatan selama 3 bulan, kongres akhirnya menetapkan bahwa tidak ada lagi penghargaan diberikan kepada mahluk bukan manusia dan mencabut lencana miliki Chips.

Walaupun lencananya diambil, Chips tetap menjadi pahlawan. Anjing tersebut mendapatkan pujian dari Komandan Utama Jenderal Dwight Eisenhower.

Chips tetap berdinas di Divisi Infanteri ke-3 selama peperangan. Saat Perang Dunia II berakhir, ia diberhentikan dengan hormat, para prajurit di peletonnya secara tidak resmi menganugerahkan mendali Theater Ribbon berhiaskan kepala panah. Chips kemudian kembali bersama keluarga lamanya pada Desember 1945.
Pemakaman hewan peliharaan di kota Hartsdale memiliki suatu monumen yang diabdikan untuk anjing-anjing dinas militer. Foto: Getty Images
Chips merupakan anjing campuran herder, collie, dan husky itu mati tujuh bulan sesudah pulang ke rumah karena komplikasi cederanya selama perang. Pada saat itu ia berusia 6 tahun.

Chips dikuburkan di Pemakaman Hewan Peliharaan di Kota Hartsdale di Westchester County, di negara bagian New York.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar