Tanggal 6 Juni 1944 tercatat dalam sejarah sebagai D-Day. Tidak jelas bagaimana istilah itu menyelusup ke dalam catatan sejarah. Tapi yang pasti, 6 Juni adalah hari penentuan. Dengan pendaratan besar-besaran tentara sekutu di Normandia, terbentuklah Front kedua melawan Hitler dan Nazi Jerman. D-Day menandai arus balik yang mempercepat keruntuhan Nazi di Eropa.
Operasi "Overlord"
Pasukan Sekutu bersiap di pantai untuk melakukan serangan di Normandia, Perancis dalam "Operasi Overlord". Foto: MIckStephenson/Wikipedia
Otak Serangan
Eisenhower berbicara dengan pasukan payung Angkatan Darat A.S. di Inggris sebelum mereka dikerahkan untuk mendarat di belakang garis musuh pada D-Day. Foto: CNN.com
Serangan Fajar pada 6-6-1944
Pendaratan pasukan Sekutu di pantai utara Perancis dalam Operasi Overlord. Foto: ddaybattletours.com
Sesaat sebelum digelarnya operasi "Overlord," langit Normandia didera badai dan hujan tak berkesudahan. Ironisnya cuaca buruk memaksa pimpinan tentara sekutu menggeser jadwal invasi menjadi sehari lebih lambat. Barulah ketika fajar meninggi pada 6 Juni 1944, tentara sekutu mengawali operasi pendaratan terbesar dalam sejarah militer.
Komando Bunuh Diri
Pasukan Jerman dengan sebuah MG-34 di suatu tempat di sepanjang pantai Prancis yang membentang sepanjang "Tembok Antlantik" yang dikonstruksi oleh Marsekal Erwin Rommel tahun 1944. Foto: militaryhistorynow.com
Sekitar 160.000 serdadu mendarat di Normandia pada D-Day. Di lima garis pantai pasukan sekutu menyerbu apa yang dikenal sebagai "Tembok Atlantik," yang dijadikan tempat berlindung oleh serdadu Jerman. Tanpa perlindungan apapun, pasukan sekutu merayap di pantai dengan diberondong oleh senapan mesin milik tentara Jerman.
Pasukan Terjun Payung
Pasukan Terjun Payung Sekutu meramaikan D-Day dengan mendarat di garis belakang pertahanan Jerman. Foto: Pinterest
Sejarah mencatat pasukan terjung payung sebagai pahlawan perang. Kenyataannya sedikit yang berhasil selamat dari operasi mematikan itu. Sebelum pendaratan, ratusan serdadu diterjunkan tengah malam ke tengah kawasan musuh buat merebut pos-pos penting. Sebagian tidak cuma mewarnai wajah dengan cat kamuflase, mereka juga memangkas rambut ala Iroquois untuk mengejutkan musuh.
Api dari Darat dan Udara
Kekuatan Udara menjadi kekuatan yang begitu besar untuk melumpuhkan pertehanan Jerman di belakang garis pantai. Foto: Daily Mail
Sebelum pendaratan, pasukan sekutu terlebih dahulu membombardir pantai Normandia. Sementara di daratan, pasukan terjun payung merebut pos-pos penting pasukan Jerman. Lalu sekitar 1000 kapal perang dan lebih dari 4200 kapal pengangkut pasukan mendekat ke pantai utara Perancis. Ribuan pesawat tempur dan tank diturunkan untuk membantu. Hujan bom juga meluluhlantakkan desa-desa di pesisir.
Raksasa Logistik
Logistik yang diperlukan untuk operasi D-Day cukup besar dan hal ini dipersiapkan khusus di pelabuhan utara Inggris. Foto: Pinterest
Operasi pendaratan di Normandia juga melibatkan pengiriman logistik secara besar-besaran. Untuk itu pasukan sekutu harus membangun dua pelabuhan besar untuk kapal barang. Sebagian besar bagian konstruksi telah dirampungkan di Inggris dan dirakit di pantai Normandia. Pada gambar ini tampak pelabuhan Mulberry di Colleville sesaat setelah invasi Normadia.
Manuver Tipuan
Manuver Tipuan. Foto: CNN.com
Operasi "Overlord" antara lain berhasil karena militer Jerman dikejutkan oleh pendaratan di Normandia. Hingga detik-detik terakhir pasukan sekutu aktif menggelar kontra intelijen dan menyebar kabar palsu bahwa operasi pendaratan akan digelar di Calais, yang terletak di timur laut. Selain itu jadwal pendaratan juga berbeda jauh dari yang rencana asli sekutu.
Pemimpin Nazi di Tengah Liburan
Marsekal Erwin Rommel saat meninjau benteng pantai yang disebut "Tembok Atlantik" pada tahun 1944. Foto: Pinterest
Informasi palsu yang disebarkan tentara Sekutu terkait jadwal dan lokasi pendaratan mampu membuat pemimpin Nazi lengah dan mengambil liburan di Paris atau ke Jerman. Termasuk di antaranya Panglima Militer, Marsekal Erwin Rommel yang berplesir ke selatan Jerman untuk menemani isterinya yang tengah berulang tahun ke-50. Rommel adalah sosok dibalik pembuatan "Tembok Atlantik" di Normandia.
Arogansi Hitler
Saat penyerangan besar di Normandia, Hitler tengah tertidur karena mengira situasi terkendali. Foto: Pinterest
Pada 6 Juni, Adolf Hitler sedang berlibur di Obersalzberg. Mingguan Jerman, Der Spiegel, melaporkan kepada Hitler pada jam 10:0 kabar dari Normandia. Saat penyeragan di Normandia, Hitler tengah tertidur dan tidak seorangpun berani membangunkan sang "F�hrer." Hitler kemudian dikabarkan berteriak senang: "Kabar ini tidak bisa lebih baik lagi," akhirnya pasukan Inggris berada di tempat, "di mana mereka bisa kita kalahkan!"
Sebelas Bulan Berdarah
Pertempuran ini menghabiskan waktu sekitar sebelas bulan. Foto: dailymail.co.uk
Kendati pendaratan sekutu di Normandia menandai arah balik di Perang Dunia II, baru sebelas bulan kemudian Nazi Jerman bisa ditaklukkan. Sebagian besar serdadu yang terlibat dalam pendaratan di Normandia, kemudian dikirim ke Asia Pasifik untuk melanjutkan perang melawan Jepang. Di sana, perang berlanjut hingga September 1945.
Pahlawan Dalam Sejarah
Ratusan ribu pasukan tewas dalam peperangan selama sebelas bulan. Foto: wikispaces.com
Sekitar 57.000 pasukan sekutu tewas selama operasi "Overlord," selain itu juga tercatat 155.000 luka-luka dan 18.000 hilang atau menjadi desertir. Di lain pihak, Jerman kehilangan 200.000 tentara. Hingga kini pendaratan di Normandia masih diperingati oleh sekutu. Selain kepala negara dan pemerintahan, kelompok veteran dari seluruh negara ikut serta dalam upacara tahunan tersebut.
Penulis: Sarah Judith HofmaPahlawan dalam Sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar