Selasa, 14 Juni 2016

KAISAR HONGWU (ZHU YUANZHANG) PENDIRI DINASTI MING


REZI YUNI ZAHRI/SAT/2B

            Kaisar Hongwu, merupakan kaisar pertama Dinasti Ming di Tiongkok yang bernama asli Zhu Yuanzhang. Ia lahir pada tanggal 21 Oktober 1328 di Fengyang, Provinsi Anhui. Zhu Yuanzhang berasal dari rakyat biasa (petani rendahan) tetapi hidupnya diisi dengan hidup di Piara Buddhis. Pada masa mudanya, ia bekerja sebagai penggembala sapi. Ia menikah dengan putri angkat Guo yang bernama Ma Xiuying. Ia juga memiliki selir diantaranya wanita Korea yang dikirim padanya oleh Raja Taejo dari Joesoen. Dari hasil perkawinannya ia dikaruniai puluhan putra dan putri.
Karena ia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, tuannya memecatnya hingga suatu ketika wabah penyakit menyerang desanya dan merenggut nyawa orang tua dan saudara-saudaranya. Kemudian ia menjadi biksu di Kuil Huangjue hanya untuk menyambung hidup ditengah bencana kelaparan saat itu hingga kemudian biara itu ditutup karena kekurangan dana. Sehingga Zhu bergabung dengan Pemberontakan Sorban Merah (sebuah kelompok pemberontakan anti-Yuan yang berbasis ajaran-ajaran seperti Budha, Zoroaster dan ajaran lainnya.

Zhu mulai meninggalkan Budhisme dan beralih pada ajaran Konfusius dan neo-konfusius. Anak miskin yang pernah menjadi biksu, pengemis dan pencuri itu kini telah menjelma menjadi pemimpin pemberontak anti-Yuan yang reputasinya terkenal diseluruh negeri. Kharismanya menarik orang-orang berbakat dari seluruh penjuru negeri untuk bekerja padanya. Pada tahun 1356, ia menjadikan Yingtian (sekarang Nanjing) sebagai basisnya. Langkah pertamanya adalah menaklukkan sesama pemimpin anti-Yuan yang menjadi saingannya dan mempersatukan Tiongkok Selatan, setelah itu barulah menghadapi Mongol.
Ia sering berhubungan dengan sarjana-sarjana Konfusius dan tuan tanah dan dari merekalah ia memperoleh pelajaran mengenai kemiliteran dan mengatur negara. Pada tahun 1363, ia mengalahkan Chen Youliang, saingan terbesarnya dalam mempersatukan Tiongkok. Lalu, pada tahun 1367 ia mengalahkan Zhang Shicheng di Suzhou dan meraih dukungan dari orang Han yang membenci bangsa Mongol. Hingga pada tahun 1368, Zhu mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan nama Kaisar Hongwu dan dinastinya diberi nama Dinasti Ming yang ibu kotanya adalah Nanjing.
Selain dengan nama Kaisar Hongwu, ia memiliki gelar yaitu Ming Tai Tsu. Hongwu adalah seorang kaisar yang sangat kontroversial, di satu pihak ia memikirkan kesejahteraan rakyatnya dan berusaha meningkatkan taraf hidup mereka, namun ia juga seorang tiran yang mengebiri kebebasan dan membunuh orang-orang yang membantunya naik ke kekuasaan yang dicurigai berpotens merebut tahtanya. Sewaktu ia naik tahta, Kaisar Hongwu berusaha untuk menciptakan ketertiban negerinya yang ketika itu masih kacau. Ia mengusir sisa-sisa pasukan Mongol yang ada di Cina. Dibawah pemerintahannya, para birokrat Mongol disingkirkan dan diganti oleh orang-orang Han. Ia juga memperbaiki sistem ujian kerajaan untuk memilih pejabat negara dan pegawai negeri berdasarkan jasa dan pengetahuan mengenai literatur dan filsafat.
Pada tahun 1370, ia menurunkan perintah untukmembagi-bagikan tanah di Anhui dan Hunan kepada para petani muda yang telah mencapai usia dewasa dengan tujuan mencegah pencaplokkan tanah oleh tuan tanah. Dalam waktu 25 tahun saja, lahan yang dibudidayakan berkembang hingga empat kali lipat dan populasi meningkat menjadi kira-kira 60 juta. Lalu, pada tahun 1372, Hongwu memerintahkan pembebasan terhadap rakyat biasa yang dijadikan budak pada akhir Dinasti Yuan. Lalu, ia juga berhasil menghancurkan dan membakar kota Karukorum yang merupakan pusat kekuasaan bangsa Mongol dan ia juga berhasil menguasai Turkistan dan Manchuria.
Berkat jenderalnya yang terkenal yakni Hsu Ta, usaha-usaha Hongwu dalam menghadapi Timurlank atau Tamerlan berhasil, bahkan pengaruhnya terasa sampai di Korea dan di selatan sampai ke Birma dan Nepal. Dalam bidang kemiliteran, walaupun bangsa Mongol sudah diusir dari Tiongkok,namun mereka masih merupakan ancaman di perbatasan utara. Oleh karena itu, baginya pembangunan kekuatan militer sangat penting danharus didahulukan demi menjaga perbatasan. Pada masanya dibentuk sistemmiliter yang kuat dan terorganisasi yang dikenal dengan nama Sistem Weiso. Sistem ini bertujuan untuk menjaga militertetap kuat namun mencegah ikatan pribadi antara komandan dengan prajuritnya.
Pada tahun 1380, Hongwu menghukum mati perdana menterinya Hu Weiyong atas tuduhan rencana makar. Sejak itu ia menghapus jabatan perdana menteri dan menumpuk kekuasaan hukum, pemerintahan dan militer ditangannya sendiri. Sehingga dengan demikian, ia yakin tidak ada satu kelompok yang mempunyai cukup kekuatan untuk menggulingkannya. Sebagai gantinya, ia membentuk jabatan baru yaitu sekretaris agung yang fungsinya menjadi mediator antara kaisar dan para menteri untuk berjaga-jaga dari upaya kudeta.
Setelah bahaya dari luar dirasa tidak ada lagi, Hongwu dengan giat mengadakan pembenahan administrasi pemerintahan. Untuk menjaga kestabilan keadaan, Hongwu melaksanakan sistem feodal baru yang disesuaikan dengan ajaran Konfusianisme. Di kota-kota yang strategis ditempatkan saudara-saudaranya sebagai penguasa. Demi kelancaran administrasi, Hongwu membagi kerajaan menjadi 15 provinsi. Dalam pengangkatan pegawai diadakan ujian kepegawaian menurut ajaran Konfusianisme. Untuk kemakmuran penduduk, diadakan transmigrasi dan pembukaan tanah-tanah pertanian baru, pengeringan rawa-rawa dan sebagainya.
Selain itu, Hongwu memiliki sisi negatif dalam pemerintahannya adalah membelenggu kebebasan. Kritik yang ditujukan pada dirinya bisa dianggap pelanggaran hukum dan berakibat fatal. Tabu-tabu yang membatasi penggunaan karakter Hanzi dimulai pada zaman ini. Siapapun yang kedapatan menggunakan karakter ini, dianggap menghina kaisar dan dihukum mati. Para cendekiawan dilarang berpikir bebas dan hanya boleh menulis cerpen delapan bagian yang kaku. Hal inilah yang mengakibatkan Tiongkok menjadi negara tertutup padahal saat itu bangsa barat sedang memulai zaman Renaisans.
Dalam bidang religius, Hongwu banyak dipengaruhi oleh pandangan-pandangan Konfusius sehingga dia memandang profesi pedagang itu rendah. Baginya pertanian adalah sumber utama bagi kesejahteraan negara. Pertanian merupakan sumber utama kemajuan kerajaannya, namun perdagangan tetap berkembang seiring tumbuhnya sektor industri dan banyaknya penduduk mengambil profesi sebagai pedagang karena populasi yang meningkat dan kurangnya tanah untuk digarap.
Selama masa pemerintahannya pula ia memperluas ajaran-ajaran Konfusius, para sarjana Konfusius mendapat jabatan penting dalam pemerintahan. Namun, ia juga toleran dengan agama lain, beberapa jenderal kepercayannya yang turut membantu mendirikan Dinasti Ming seperti Chang Yuchun, Lan Yu dan Feng Sheng adalah orang Hui Muslim.
Lalu, pada tanggal 24 Juni 1398 Kaisar Hongwu meninggal, hingga Kerajaan Ming berjaya pada masa Kaisar Yen Wang dengan gelar Ming Ch'eng Tsn.
DAFTAR PUSTAKA:
Sejarah Cina Prasejarah-Kontemporer oleh Asril, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar