Selasa, 14 Juni 2016

Biografi YI SEOK


Muhammad Nanda Nirmawan/ SAT/15/B

Yi Seok lahir pada tahun 1941, dan juga merupakan  keturunan dari Dinasti Joseon, putra Pangeran Gang Korea, anak ke  5 Kaisar Gojong Korea dan keponakan dari penerusnya Kaisar Sunjong, raja Korea terakhirdan  cicit dari Dong Yi . Saat ini ia adalah seorang profesor sejarah lecturing di Jeonju University di Republik Korea. Yi Seok lahir dan dibesarkan di Istana Sadong di Seoul selama pendudukan Jepang. Setelah PD II berakhir dengan pendudukan dan partisi Korea oleh sekutu di Selatan, dan Rusia dan Cina di utara, keluarga Kekaisaran Korea menjadi tunawisma, apa aset yang tidak disita oleh Jepang kemudian disita oleh Pemerintah Syngman Rhee. 
Ketika  Perang Korea meletus  pada musim panas tahun 1950 keluarga Kekaisaran melarikan diri dari  kapal pendarat Amerika dari Incheon, di sepanjang pantai ke Busan, ia kemudian tinggal di sebuah biara dilereng bukit di Pulau Jeju sampai perang berakhir pada musim gugur tahun 1953.
Ketika ia kembali ke Korea, Yi Seok sebagai seorang pemuda diminta untuk merawat keluarganya.  Ia sebisanya, bersama dengan saudara-saudaranya, mengambil setiap pekerjaan yang ia bisa untuk membantu orangtua dan saudaranya sambil belajar di universitas selama masa sulit Perang
Korea.  Di Hankook University of Foreign Studies di Seoul, Yi Seok mempelajari bahasa asing, terutama Spanyol, serta hubungan luar negeri dan sejarah, ia  menjadi fasih dalam beberapa bahasa, dan mempersiapkan diri untuk layanan diplomatik.  
Dan karena ia memiliki bakat untuk menghibur, ia menjadi seorang penyanyi terkenal dan musisi profesional pada tahun 1960 ketika berusia dua puluhan, memiliki beberapa lagu-lagu hit. Dan tidak lama kemudian, Yi Seok bisa menghidupi diri, meniti karir sukses sebagai penyanyi, termasuk penghibur pasukan Amerika di pangkalan militer, dan karena itu mereka memanggilnya, "pangeran yang suka bernyanyi".
Dalam menjalankan kewajiban sebagai warga Negara Yi Seok juga merupakan pasukan sukarelawan  dan terdaftar dalam divisi Tiger. Divisi Tiger adalah Divisi yang terdiri dari para sukarelawan dimana prajuritnya menyumbangkan 80% dari gaji mereka untuk pemerintahan Korea Selatan untuk mendukung ekonomi negara pasca perang. 
Kembali ke Republik Korea, keluarga Kekaisaran kembali diberikan akomodasi di istana di Seoul,  tetapi  perlakuan istimewa ini berakhir,  saat diktaktor militer berkuasa di Korea pada akhir 1970 yakni kudeta setelah pembunuhan Presiden Park Chung Hee pada tahun 1979,  Mereka mengusir keluarga kerajaan dari istana, mencabut status,  harta dan gelar mereka.  Kehidupan ekonomi mereka menjadi melarat, Ibunya sampai membuat gerobak mie dan sebuah bar untuk memenuhi kebutuhan dan kehidupan sehari-hari.
Sehingga pada tahun 1980 ,  Ia kemudian mencoba keberuntungannya di Amerika Serikat. Awal kehidupannya di Amerika Serikat Yi Seok bekerja dengan orang-orang Meksiko dengan menerima upah  sebagai pekerja kasar yang bekerja  selama 16 jam sehari, mungkin karna Yi Seok seorang imigran gelap atau yang datang ke Amerika Serikat secara illegal akibatnya sulit mendapatkan pekerjaan pada saat itu. Lalu pada tahun 1986, Yi Seok mendapatkan kewarganegaraan Amerika  dengan membayar 15 ribu dolar ke seorang perempuan untuk kawin kontrak,  kemudian  bekerja di toko minuman keras miliknya di suatu lingkungan keras di Los Angeles dan pernah dirampok 13 kali.  Yi Seok tinggal 10 tahun di Amerika dan bekerja di semua tempat termasuk membersihkan kolam di kawasan elit Bevery Hills. Hidupnya jauh dari istimewa dan kenyamanan yang pernah ia rasakan.
Pada tahun 1989 Yi Seok kembali ke Korea Selatan, tapi tetap mengalami kesulitan keuangan. Ia tinggal di biara beberapa tahun, berniat jadi biksu. Tapi tidak cocok dengan hidupnya. Dia sering meminum- minuman keras dan keluar sampai larut malam. Waktu ia pulang pintu biara sudah tertutup. Dalam keputusasaan, ia sering memikirkan untuk bunuh diri. Dalam tahun 1999 terakhir, ia menabrakkan mobilnya ke gerbang istana, kemudian menulis wasiat di WC umum.  Disaat ia menulis surat tersebut, seorang pemuda di dekatnya melihat kemudian membacanya dan mengatakan  "Paduka Anda harus beritahu orang mengenai hal ini!"  Yi Seok menjawab, "Ini memalukan, lebih baik saya mati sendirian,"
Tapi pertemuan dengan pemuda itu mejadi titik balik.  Nasib Yi Seok berubah setelah kisahnya dimuat dalam surat kabar nasional. Laporan tersebut menceritakan seorang keturunan anggota kerajaan dinasti Chosun ditemukan menggelandang, tidur di WC umum.
Dengan berubahnya  iklim politik  di awal 1990-an, Yi Seok bisa kembali ke Republik Korea, dan sekali lagi berusaha untuk hidup dalam sifat keluarga tua, dan berjuang untuk hak-hak hukum sebagai warga negara pribadi. Setelah serangkaian masa sulit, ia memiliki serangkaian perjalanan, pensiun ke biara, dan baru kembali kehidupan publik  pada awal abad ke-20, dengan serangkaian perjalanan konstan melakukan pekerjaan pendidikan, mempromosikan baik wisata Korea Imperial dan restorasi bangunan bersejarah dan jadwal yang melibatkan lebih dari 100 ceramah atau penampilan publik setiap tahun.  Kesulitan dan ketahanan yang khas kehidupan Korea Yi Seok selama  PD II  dibuat menjadi program semi fiksi TV dramatis pada Korea Broadcasting System (KBS).
Pada bulan Oktober 2004, Yi Seok kembali ke kota kerajaan Jeonju atas undangan walikota, untuk membawa mengembalikan keunggulan budaya di Korea. Pada bulan Februari 2005, Yi Seok mulai mengajar dua kali kelas mingguan tentang sejarah Korea di Jeonju University dengan gelar profesor. Kelasnya berpusat pada tokoh-tokoh zaman Dinasti Joseon serta memperkenalkan sejarah Korea  pra 1900  untuk parasiswa  dan mahasiswa.
Sepanjang 2006, Yi Seok telah melakukan kunjungan resmi ke luar negeri untuk memberikan beberapa ceramah tentang  budaya tradisional Korea antara lain  kunjungan ke Amerika Serikat (Los Angeles, dan Washington), Mexico City, Meksiko, dan ke Frankfurt, Jerman untuk sebuah pameran perdagangan Korea. Yi Seok juga  menerbitkan sebuah buku tentang situs seremonial keluarganya.  Ia juga sering di undang di acara stasiun televisi sebagai sarana hiburan  bagi khalayak ramai.  Dia telah sepakat untuk menjadi tuan rumah sebuah serial TV  berjudul "A Personal View of Korea" yag merupakan seri dokumenter ini akan menampilkan tiga episode di sejarah Korea, istana dan kuil-kuil, dan 20  arsitektur benteng istana  Dinasti Yi.
Yi Seok juga menurunkan bakat dan potensinya kepada anak-anaknya  secara alami, seperti :
1.      Yi Hong (?? i hong) (lahir 1974), anak perempuan tertua dari Yi Seok. Dia menikah dengan Han Yeon-gwang (??? han yeong gwang), aktor korea ,memiliki satu anak perempuan (cucu Yi Seok) yang lahir tahun 2001.
2.      Yi Jin (?? i jin) (lahir1979),anak perempuan kedua Yi Seok aktivis hak wanita dan mempromosikan seni keramik tradisional korea. Dia telah banyak melakukan perjalanan sebagai wakil kerajaan dan  melakukan perjalanan  di seluruh Eropa, dan telah belajar di Amerika Serikat, Australia, sebagai  tutor pribadi di Kanada, dan telah melakukan kerja singkat  di Jepang. Dia kini tinggal di Kanada.
3.      Yi Jung-hun (??? i jeong hun) (lahir 1980), satu-satunya anak laki-laki dariYi Seok .Ia bekerja sebagai ahli IT. Ia kini menetap di Amerika.
Kota Chonju merupakan  tempat kelahiran para anggota keluarga kerajaan, membangun rumah untuknya dan menjadikannya sebagai wakil kota, sebagai daya tarik turis. Pemerintah kota berharap mendapat keuntungan dari desakan publik yang tertarik dengan sejarah keluarga kerajaan ini. Tetapi sebelumnya warga tidak mempedulikan hal ini. "Nama saya Lee Sang Hyum, saya seniman, tapi sering mempedulikan data sejarah "kejatuhan Dinasti Chosun". Masyarakat Korea percaya kejatuhan dinasti akibat ketidakberesan para raja Korea mengizinkan Jepang menduduki negara. Dan itulah bagian sejarah yang ingin dilupakan, sejarah yang memalukan. Contohnya kami banyak bercerita tentang para pahlawan kemerdekaan Korea, tapi kami tidak ingin mengingat masa penjajahan karena Jepang telah mencuri negara ini. Hal itu bukan sejarah yang kita dapat banggakan,"
Ketertarikan masyarakat dengan Kerajaan Korea mungkin sebuah tanda, negara ini siap memaafkan dan melupakan kekurangan pemimpin kerajaan terdahulu. Tapi Yi Seok ingin dapat lebih dari sekedar permintaan maaf. Ambisinya besar untuk melihat kembalinya, paling tidak kebiasaan upacara keluarga kerajaan. Akan tetapi masyarakat tidak siap jika harus kembali ke system monarki.
Suatu ketika Lee Sang Hyum berada di upacara penghargaan dan Yi Seok diundang sebagai tamu terhormat. Dan Lee akan berbicara kepada beberapa orang, untuk mencari tahu pendapat mereka tentang anggota keluarga kerajaan. Lee mencoba dekati beberapa tamu dengan foto Yi Seok di tangannya  dan menanyakan pertanyaan yang sama kepada setiap orang. "Anda kenal dengan orang ini?"  Orang  tidak tahu identitas laki-laki yang ada di foto. Tapi akhirnya ia mengatakan itu orang yang pernah menyanyikan "Nest of Doves".
Lee juga bertanya kebeberapa tamu  perempuan, akan tetapi Perempuan lainnya juga kesulita mengenali Yi Seok. Kemudian setelah Lee menjelaskan ia adalah keturunan kerajaan, salah seorang perempuan itu mengaku mengenalinya. Namun merasa enggan untuk kembali kepada sistem kerajaan. Bukan hal yang gampang untuk dikembalikan katanya.
Laki-laki berikutnya berhasil mengenali Yi Seok. Saat Lee menanyakan pendapatnya tentang kerajaan Korea,  ia mengakui menyesali datangnya pengaruh Konfusianisme yang dianut anggota kerajaan Korea. Tapi tetap ia tidak mau kembali pada sistem monarki. "Oh tidak," Ia mengatakan, negara ini sudah cukup demokratis. Itu ide yang menggelikan. Tampaknya, jalan masih panjang untuk Yi Seok sebelum ia meraih ambisinya melihat kembalinya monarki di Korea.  

Daftar Pustaka
Nabiela, 2016. Sejarah dan kebudayaan Korea. http://b2stdujun.student.umm.ac.id Diakses 22 Mei 2016
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas . 2016.Kebudayaan Korea http://id.wikipedia.org/ . 22 Mei 2016
Scanlon. Charles, 2016. Korea Utara dan sejarah konfrontasi masa lalu. http://www.bbc.co.uk/ . Diakses 23 Mei 2016
Djoko Suryo, Prof Dr, 2003. Sejarah korea sejak awal abad hingga masa kontemporer. Jogjakarta; UGM Unuversitas Gadjah Mada
http://shanghai.korean-culture.org diakses pada 23 Mei 2016
http://osaka.korean-culture.org diakses pada 23 Mei 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar