Minggu, 07 Januari 2018

THAILAND:TANPA KENANGAN BURUK JAJAHAN BANGSA BARAT


MAYA TRIANA/PIS

Dahulu Ibukota Thailand adalah kota Ayuthyya, sebuah kota yang saat ini berjarak 2 jam dari kota Bangkok dan menjadi kota wisata UNESCO. Kota ini sempat diserang hingga akhirnya dikuasai oleh kerajaan Burma yang waktu itu dikenal sangat kuat, bukti ini dapat terlihat dari patung budha yang banyak dipenggal oleh kerajaan Burma (masih ada sampai sekarang) Nah sampai akhirnya Ibukota Thailand dipindahkan ke Bangkok untuk mengumpulkan kekuatan dan menguasai Ayuthayya kembali. Pemerintah Myanmar hingga saat ini masih merasa bahwa Mnyanmar pernah menjajah Thailand, tapi Pemerintah Thailand selalu merasa mereka tetap belum pernah dijajah siapapun.
Kerajaan Thailand mulai terbuka saat King Rama V memimpin, sampai saat ini beliau dikenal sebagai raja terbaik dan patungnya sangat perkasa sampat hari ini masih berdiri di Bangkok. King Rama V menyuruh seluruh rakyat Thailand untuk mengganti sepatu tradisional Thailand dengan sepatu Eropa yang modern, lalu busana tradisional menjadi lebih modern dengan gaya Eropa, hal ini dibuat king rama V ketika bangsa Eropa mulai berdatangan untuk berdagang sehingga kelihatannya rakyat Thailand menjadi bukan rakyat terbelakang dengan busana jadul tapi menjadi terlihat rakyat Thailand terlihat setara dengan bangsa eropa, sehingga bangsa Eropa berpikir Thailand seperti teman bukan lahan jajahan.

King Rama V juga menjadikan tentara eropa seperti anak buah dia/dianggap seperti bawahan pribumi. Jadi tentara portugis dan Belanda atau yang lain malah dibayar untuk menjaga Thailand dari kerajaan sekitar seperti Burma atau Cina jadi Raja mereka udah berani memposisikan Thailand itu berada di atas Bangsa Eropa dengan berani membayar tentara Eropa. Lalu Thailand juga membayar arsitek-arsitek Eropa untuk membangun berbagai Gedung-gedung di Thailand dan juga berbagai Benteng di Thailand jadi bentuk dan kualitas benteng di Thailand itu sama kayak di Eropa jadi kalau bangsa Eropa mau menyerang mereka juga kesulitan, sampai saat ini dari 14 benteng yang sempat dibangun masih ada 2 tersisa dan bisa dilihat, bangunan eropa pun bisa dilihat di kompleks grand palace.

Sejarah singkat Negara Thailand
Thailand adalah penamaan Inggris untuk sebuah negara kerajaan di Asia Tenggara  yang berbatasan langsung dengan Laos, Kamboja, Malaysia, dan Myanmar. Menurut bahasa aslinya, namanya Muang Thai. Negara ini juga pernah dinamakan Siam. Ibu kotanya Bangkok. Penduduknya pada 2010 diperkirakan sekitar 70 juta jiwa, dengan luas daratannya lebih dari setengah juta kilometer persegi. Rajanya bernama Bhumibol Adulyadej, yang berkuasa sejak 9 Juni 1946.
Kawasan Thailand sudah dihuni manusia sejak zaman paleolitikum, yaitu sekitar 10 ribu tahun lalu. Seperti negara lain di Asia Tenggara, Thailand menerima pengaruh kuat dari budaya dan agama di India, yang masuk ke Thailand sejak zaman Kerajaan Funan pada abad pertama Masehi.
Sejarah Mencatat,Setelah kejatuhan Kerajaan Khmer/Myanmar pada abad ke-13, Berbagai negara tumbuh di sana, sebut saja di antaranya Tai, Mon, dan Melayu, seperti bisa dilihat dari situs-situs arkeologi dan artefak yang bertebaran di sana.
Namun negara pertama yang dianggap sebagai cikal bakal Thailand adalah Sukhothai, sebuah negara Buddha yang berdiri pada 1238 M. Namun, satu abad kemudian, kekuasaan Sukhothai meredup dan muncul Kerajaan Ayutthaya sebagai negara terkuat di kawasan itu.
Kekuasaan Kerajaan Ayutthaya berpusat di Menam, sedangkan di lembah utara Kerajaan Lanna dan sejumlah kerajaan-kota kecil lainnya menguasai wilayah itu. Pada 1431, Khmer meninggalkan Angkor setelah kekuatan Ayutthaya menyerang kota itu.
Ayutthaya menjadi salah satu pusat perdagangan di Asia dengan menjalin kerja sama niaga dengan Cina, India, Persia, dan Arab. Para pedagang Eropa tiba di kawasan itu pada abad ke-16, dimulai dengan Portugis, diikuti Prancis, Belanda, dan Inggris.Setelah kejatuhan Ayutthaya pada 1767 di tangan Burma, Raja Taksin yang Agung memindahkan Ibukota Thailand ke Thonburiselama 15 tahun. Era Rattanakosin pun dimulai pada 1782, mengikuti mantapnya Bangkok sebagai ibu kota Dinasti Chakri di bawah kekuasaan Raja Rama I yang Agung. Seperempat sampai sepertiga penduduk di wilayah Thailand adalah budak.
Meski mendapat tekanan terus dari bangsa Eropa, Thailand adalah satu-satunya bangsa di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah. Ada dua alasan mengapa Thailand tetap merdeka.
Pertama, Thailand memiliki sistem suksesi yang mantap pada abad ke-19. Kedua, Thailand mampu mengeksploitasi persaingan dan ketegangan antara Indocina Prancis dan Kerajaan Inggris. Hasilnya, Thailand menjadi Negara buffer antara berbagai negara di Asia Tenggara yang dijajah dua kekuatan, Inggris dan Prancis.
Meski begitu, akibat berbagai kesepakatan menjelang akhir abad ke-19, lama-lama wilayah kekuasaan Thailand digerogoti juga. Sisi timur Mekong jatuh ke tangan Prancis, sedangkan Shan (sekarang Burma) dan Semenanjung Malaya jatuh ke tangan Inggris.
Pada 1932, sebuah revolusi tak berdarah oleh kelompok militer dan para pejabat sipil yang dipimpin Khana Ratsadon menghasilkan transisi kekuasaan, yakni Raja Prajadhipok dipaksa mengabulkan keinginan rakyat Siam untuk membuat konstitusi, yang mengakhiri monarki absolut selama berabad-abad.
Pada Perang Dunia II, Thailand "membantu" Jepang melawan sekutu. Tapi seusai perang, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Seperti kebanyakan negara berkembang lainnya selama Perang Dingin, Thailand selalu dirongrong oleh ketidakstabilan politik yang ditandai kudeta demi kudeta oleh militer. Hal itu bahkan masih berlangsung hingga tahun-tahun terakhir.
Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
Penyebab Thailand tidak pernah dijajah memiliki faktor internal dan eksternal:
Faktor Internal, Raja thailand pada masa itu sifatnya terbuka terhadap dunia luar.Sudah adanya orang-orang yang berpendidikan di thailand pada masa itu terutama keluarga kerajaan.anak-anak raja,keluarga raja di kirimkan keluar negeri(ke Eropa)guna menuntut ilmu,bahkan mendatangkan guru dari eropa ke kerajaan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan.
Faktor Eksternal, Negara Thailand pada masa itu menjadi buffer state (perbatasan) wilayah para kolonialis Eropa, antara Inggris di utara dan selatan, Prancis di Indocina dan Belanda di Hindia Belanda.
Thailand adalah nama dari negara yang pastinya tidak asing bagi orang Indonesia. Ya, itulah nama dari salah 1 negara kerajaan Asia Tenggara yang beribukota di Bangkok. Dan jika membicarakan sejarah Thailand, maka topik yang paling terkenal dari Thailand adalah mengenai bagaimana negara tersebut bisa menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa hingga sekarang. Jadi, sesuai judulnya, artikel kali ini akan coba menjelaskan mengenai bagaimana Thailand bisa melakukan hal tersebut.

Bicara soal Thailand & kolonisasi bangsa Eropa, maka kita harus mundur ke abad ke-19. Pada masa itu, Thailand masih dikenal dengan nama "Siam" & pengaruhnya mencakup wilayah modern Laos serta Kamboja. Di sebelah barat, Siam berbatasan dengan Dinasti Alaungpaya / Konbaung yang daerah kekuasaannya kurang lebih mencakup wilayah modern Myanmar. Terhitung sejak tahun 1824, Alaungpaya terlibat perang dengan Inggris di mana Alaungpaya harus kehilangan wilayahnya sejengkal demi sejengkal. Tahun 1886, seluruh wilayah Alaungpaya akhirnya jatuh ke tangan Inggris & kemudian dilebur dengan koloni Inggris di India.
Siam tidak terlalu khawatir dengan perluasan wilayah yang dilakukan Inggris di sebelah barat wilayahnya. Selain karena Alaungpaya merupakan musuh lama Siam, Siam memang memiliki hubungan baik dengan Inggris. Sebagai contoh, Raja Chulalongkorn selaku pemimpin Siam dengan gelar "Rama V" (Rama ke-5) di masa kecilnya pernah menerima pendidikan privat dari Anna Leonowens yang berkebangsaan Inggris. Ilmu yang pernah didapatnya tersebut lantas mendorong Rama V untuk melakukan sejumlah perubahan & modernisasi di Siam. Sementara di sektor ekonomi, Inggris merupakan partner dagang terpenting Siam di Bangkok, memiliki hak menambang di wilayah Siam, & berkontribusi atas pemasangan jalur-jalur rel kereta di wilayah Siam.
Di sebelah timur Siam atau tepatnya di wilayah modern Vietnam, terdapat kerajaan bernama Dinasti Nguyen yang sejak tahun 1857 harus berjibaku dengan invasi militer Perancis yang berdalih ingin melindungi para misionaris Perancis di wilayah timur Indocina (sebutan lain untuk wilayah Kamboja, Laos, & Vietnam). Puluhan tahun berselang atau tepatnya pada tahun 1883, Perancis berhasil menjadikan seluruh Vietnam berada di bawah kekuasaannya. Dinasti Nguyen memang tetap dibiarkan berdiri, namun urusan internal & eksternal kerajaan tersebut berada di bawah kendali Perancis sepenuhnya.
Sukses menguasai Vietnam, Perancis kemudian mengalihkan fokusnya ke sebelah barat. Tahun 1884, Perancis memaksa raja Kamboja, Norodom, menandatangani kesepakatan yang membuat Kerajaan Kamboja berada di bawah kendali Perancis.
sekaligus memastikan Kamboja  tidak lagi berada di bawah pengaruh Siam. Berlanjut ke tahun 1893, pasca timbulnya sejumlah kontak senjata antara pasukan Siam & Perancis di lembah Sungai Mekong, Perancis mengirimkan kapal perangnya ke lepas pantai Bangkok sambil menuntut pemerintah Siam agar membiarkan Perancis menguasai wilayah di sebelah timur Sungai Mekong.
Siam mencoba meminta bantuan Inggris, namun Inggris menolak untuk ikut campur. Sadar kalau militernya tidak sekuat & semodern Perancis, Siam pun mengalah & membiarkan Perancis mencaplok wilayah di sebelah timur Mekong. Namun keberhasilan tersebut tidak membuat Perancis merasa puas. Perancis kini berencana mencaplok seluruh Siam & membaginya dengan Inggris. Maka, pada tahun 1896 perwakilan Inggris & Perancis terlibat perundingan di mana Perancis menawarkan wilayah di sebelah barat Sungai Chao Phraya jika Inggris setuju untuk membantu Perancis menaklukkan Siam.
Siam di lain pihak juga bertindak tidak kalah sigap & turut mengirimkan perwakilanya untuk bernegosiasi secara terpisah dengan Inggris.  Dalam negosiasi tersebut, perwakilan Siam berargumen kalau wilayah mereka sebaiknya dibiarkan tetap merdeka supaya bisa difungsikan sebagai daerah penyangga (buffer zone) antara koloni Inggris & Perancis. Harapannya, jika koloni Inggris & Perancis tidak berbatasan secara langsung, maka konflik potensial di masa depan antara keduanya bisa dicegah. Inggris menyetujui usulan tersebut, sekaligus memastikan kalau rencana Perancis untuk menaklukkan seluruh wilayah Siam & membaginya dengan Inggris tidak akan terwujud.
Kesepakatan baru antara Siam & Inggris tidak lantas membuat Perancis  menyerah. Tahun 1907, Perancis berhasil memaksa Siam menyerahkan sebagian kecil wilayahnya yang ada di sebelah barat hilir Sungai Mekong. Sementara di sebelah selatan, kesepakatan baru dengan Inggris membuat Siam setuju untuk melepas klaimnya atas semenanjung malaka bagian utara. Walaupun Siam dalam prosesnya harus kehilangan sejumlah wilayah, negara tersebut berhasil memastikan statusnya sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dikuasai oleh bangsa Eropa hingga sekarang. Status yang membuat thailand juga dikenal dengan nama lain "Muang Thai" (tanahnya orang-orang merdeka).

Daftar pustaka
Sanusi fatah,jono trimanto,juli waskito,mohammad taufik setyawan.ilmu pengetahuan sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar