Minggu, 28 Januari 2018

Buddhisme dan Homoseksualitas: Kebijaksanaan yang Tidak Ternoda


Harian SejarahDalam arus politik belakangan, homoseksualitas adalah hal yang cukup menjadi perbincangan di kalangan luas masyarakat Indonesia. Berawal dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia yang menolak untuk memperluas pasal tentang perzinahan, perbincangan lanjutan di berbagai forum kemudian diisi dengan pembahasan tentang homoseksualitas �ada yang mendukung keputusan MK, demikian tidak kurang yang kontra terhadapnya. 

Menjadi perhatian penulis ketika kemudian sekian banyak argumen yang muncul merujuk pada dasar ajaran agama-agama yang diakui Indonesia. �Semua agama di Indonesia menolak hubungan homoseksual�, demikian itulah kira-kira argumen yang muncul dalam forum-forum. 

Merujuk pada �semua agama� artinya membicarakan enam agama yang diakui Indonesia, yang artinya pula melibatkan Buddhisme di dalamnya. Untuk menghindari saling duga yang tidak berdasar, kemudian tulisan ini dibuat. Tulisan ini akan memberikan gambaran singkat tentang pandangan Buddhisme terhadap hubungan homoseksualitas dan meluruskan posisinya. Demikian, agar keseluruhan masyarakat Indonesia tidak terjebak dalam karma buruk kolektif dengan menggunakan Buddhisme untuk mengutuk perilaku homoseksual. 

Pandangan Buddhisme tentang hubungan homoseksual secara singkat menunjukkan sikap yang sama sekali tidak mengutuk atau menolaknya. Ajaran Buddhisme yang disusun melalui sidang pertama para Sangha hingga masa-masa selanjutnya memberikan gambaran bahwa hubungan homoseksual dipandang sama posisinya seperti hubungan lain yang di dalamnya mengandung daya tarik seksual. Dalam Buddhisme, semua daya tarik seksual diawali dari motivasi dan motivasi setiap orang �yang unik dan khusus, dihargai secara tinggi. Kecuali bila motivasi itu mencelakakan makhluk lain, baru kemudian dianggap sebagai sesuatu yang jahat. 

Dengan demikian, dengan pandangan Buddhis kemudian dapat ditanyakan apakah hubungan homoseksual atau orientasi seksual homoseks seseorang membahayakan orang lain? Apakah hubungan mereka menimbulkan korban? Ataukah hubungan mereka menyakiti makhluk lain? Bila kemudian jawabannya adalah hubungan mereka menyakiti makhluk lain, dalam pandangan Buddhis dapat dikatakan bahwa memang sebaiknya suatu hal tidak boleh menyakiti makhluk lain. Terkadang muncul pandangan bahwa perilaku homoseks dapat menular dan menyebar hingga menimbulkan "korban", lalu muncul pertanyaan selanjutnya tentang apakah anda akan berubah menjadi homoseks dengan melihat orang lain berperilaku demikian? 

Jika tidak, lalu itu berarti tidak bermasalah dan menimbulkan korban. Demikian, sekali lagi penulis tekankan bahwa Buddhisme tidak mengutuk perilaku homoseksual, kecuali itu menyakiti makhluk lain. Buddhisme memandang seorang homoseksual sebagai sebuah individu, dan ini artinya memandang heteroseksual, biseksual dan selibat dalam penghormatan yang sama dengan homoseksual. Ajahn Brahm, seorang tokoh Theravada, membabarkan bahwa sebagian besar umat Buddha di seluruh dunia modern belajar dari inspirasi bahwa Sang Buddha tentu tidak diskriminatif terhadap homoseksualitas. 

Ajaran-ajaran utama dari Buddhisme jelas menunjukkan bahwa kualitas seseorang tidak mengenai urusan apakah seorang berorientasi heteroseksual, homoseksual atau selibat yang kemudian dapat ditentukan sebagai hal yang baik atau buruk, tetapi justru mengenai bagaimana seseorang menggunakan orientasi seksual mereka untuk membuahkan karma baik atau buruk. Dengan demikian bila seorang homoseks berlaku cinta kasih dalam tutur kata dan perbuatan pada pasangan mereka, itu lebih baik dari seorang heteroseksual yang melakukan kekerasan pada pasangannya, demikian sebaliknya.

Menilik lagi lebih dalam intisari Buddhisme, dapat kita temukan tujuan sejati ajaran Buddha Sakyamuni (Siddharta Gautama), bahwa semua ajarannya adalah jalan untuk tujuan pencapaian pencerahan. Tujuan utama ini dapat kita kenali dalam Buddhisme sebagai pembebasan, terbebas dari alam samsara dan kemudian menjadi Buddha. Apakah kemudian homoseksualitas merupakan halangan mencapai tahapan Buddha? 

Hal itu ditinggalkan pada masing-masing individu. Manusia dengan orientasi heteroseksual dapat pula menemukan halangan dalam mencapai tahapan Buddha, demikian pula homoseksual, namun orientasi seksual mereka tidak diperhitungkan dalam pencapaian itu sendiri. Apa yang kemudian menjadi halangan adalah kemelekatan pada hal yang duniawi, demikian dapat disimpulkan bahwa seorang heteroseks yang melekat pada hal duniawi tidak lebih baik dari homoseks yang tidak melekat. Dalam usaha mencapai tahapan Buddha, Buddhisme sekali lagi tidak mendiskriminasi orientasi seksual termasuk homoseksual. 

Selain mencapai tahapan Buddha, ajaran Buddha juga bertujuan agar semua makhluk dapat terbebas dari kesengsaraan dan mencapai kebahagiaan. Dengan mengedepankan pandangan bahwa setiap kehidupan adalah unik dan khusus, dan dengan demikian menghargai pula seorang homoseksual yang memilih hidup untuk menjadi homoseks, Buddhisme tidak akan mengutuk perilaku itu bila dalam arti yang benar mereka menjalankan hidupnya tanpa menyakiti makhluk lain. Bila seseorang menjadi lebih bahagia dalam pilihannya untuk menjadi homoseks, lingkungannya juga hendaknya berharap untuk kebaikan dan kebahagiaannya. Demikian itulah ajaran Buddha. 

Pandangan yang selanjutnya pantas diberikan adalah tentang dosa. Buddhisme tidak melihat homoseksualitas sebagai dosa, bahkan istilah dosa itu sendiri diartikan secara berbeda dalam Buddhisme. Apa yang kira-kira dapat hampir disetarakan dengan istilah itu adalah karma buruk. Demikian itupun Buddhisme tidak melihat homoseksualitas sebagai karma buruk. 

Bahkan dalam penjelasan intelektual Buddhisme Tantrayana, Khenpo Sodargye, disebutkan bahwa perilaku homoseksual tidak akan menyebabkan suatu makhluk (manusia termasuk di dalamnya) untuk terjatuh ke dalam alam yang lebih rendah pada masa hidup berikutnya. Dengan demikian sekali lagi Buddhisme menunjukkan bahwa tidak ada sikap mengutuk dan menolak homoseksual dalam ajarannya. 

Selanjutnya penulis akan bicara tentang sila, yang akan dibahas melalui sudut pandang Buddhisme yang umum. Dalam pandangan Buddhisme umum ada yang disebut sebagai larangan terhadap sexual misconduct yang banyak diterjemahkan sebagai tindakan asusila. Tindakan sexual misconduct ini dalam pandangan Buddhis kemudian terjadi bila terdapat empat hal: orang yang tidak patut disetubuhi, niat untuk menyetubui, usaha untuk menyetubui dan keberhasilan menyetubui. Kita dapat melihat bahwa hal ini berlaku secara netral, jika kita pandang hal ini untuk diterapkan pada seorang heteroseks, dapat saja terjadi, demikian pula terhadap homoseks. 

Dengan demikian tidak ada jaminan bahwa kasus persetubuhan antara pria dan wanita tidak masuk dalam ranah sexual misconduct �demikian pula tidak ada jaminan bahwa hal demikian tidak berlaku pada hubungan homoseks. Buddhisme memang membedakan pria dan wanita secara jelas dalam hal kapasitas �untuk itu sila untuk Sangha pria berbeda dengan Sangha wanita, namun tidak memberikan pemikiran bahwa mereka harus selalu berpasangan. 

Mungkin kemudian muncul argumen lain bahwa dunia berjalan dengan sistem yang disebut sebagai keluarga �yang secara konvensional dipandang sebagai suami, istri dan keturunan mereka. Namun Buddhisme tidak melihat hal ini dalam batas pandang sesempit itu. Buddhisme lahir dari kumpulan Sangha yang tidak berkeluarga demikian pula kebudayaan dunia amat beragam sehingga tidak dapat digeneralisasi sebagai hasil dari sistem keluarga. 

Dengan demikian kehidupan setiap makhluk tidak dapat dipaksakan untuk mengikuti suatu penilaian yang dianggap umum dan digunakan untuk mendikte kehidupan seseorang �misalnya untuk memulai sebuah �keluarga� yang artinya didiktekan sebagai persatuan antara pria dan wanita yang bertugas menghasilkan keturunan. Suatu argumen yang muncul kemudian adalah bahwa hubungan heteroseks sesuai dengan alam dan dengan demikian memiliki perilaku yang berbeda �misal homoseksual, artinya adalah melawan alam dan dengan demikian melawan kehendak Yang Maha Kuasa. 

Master Zhao Hui dari Taiwan, kemudian mengatakan dalam satu pidatonya bahwa argumen ini secara langsung jatuh dalam jebakan naturalisme dalam filsafat, bahwa apa yang diberikan kepada kita oleh alam tidak selalu sempurna. Beliau memberikan contoh bahwa bila seorang anak lahir dalam kondisi cacat, namun dapat diperbaiki dalam operasi, apakah orang tuanya tidak ingin memperbaiki kecacatan anaknya? Dan demikian sama halnya melawan alam? Lalu mengapa alam kemudian tidak menghukum orang tuanya? 

Hukum alam, menurutnya, terkadang memberikan pada kita ketidakberuntungan dan kecacatan sehingga kita kemudian mempunyai pilihan untuk memperbaikinya. Ini adalah nilai dari kemanusiaan. Homoseksualitas tidak seperti sebuah kecacatan yang kemudian menghambat seseorang memperoleh kebahagiaan, tidak pula secara pasti menambah kemelekatan pada dunia yang menghambat jalan menuju pencapaian keBuddhaan. 

Melanjutkan pembahasan tentang sistem keluarga, Buddhisme tidak mempunyai standarisasi bahwa sebuah pernikahan memiliki tugas untuk menghasilkan keturunan. Pernikahan dalam Buddhisme dipandang melalui berbagai sudut pandang sehingga tidak hanya memiliki fungsi prokreasi. Dalam hal ini, Master Zhao Hui sekali lagi menyerukan agar tidak memahami pernikahan sebagai persatuan antara sperma dan sel telur. Persatuan antara dua individu akan menjadi amat baik bila dapat mendukung dua individu untuk berjuang mencapai kebenaran sejati dan pembebasan sejati. 

Buddhisme memberikan pilihan bagi individu yang ingin bersatu dengan individu lain, atau menjalani kehidupan selibat dan menjadi viharawan. Buddhisme juga memberikan pilihan individu untuk menikah atau tidak menikah dalam kultur yang mereka miliki, Buddhisme meninggalkan urusan seremonial pada masing-masing kultur sehingga tidak memaksa seseorang untuk terpaku pada seremonial Buddhis. 

Semua pilihan adalah unik dan khusus, semua kehidupan adalah unik dan khusus, semua motivasi adalah unik dan khusus, bila kesemuanya itu tidak mencelakakan makhluk lain, Buddhisme akan menghargainya. Perilaku yang tidak menciderai Dharma dan tidak menodai kebijaksaan, sekalipun itu adalah perilaku homoseksual tidak akan dikutuk dan dihujat oleh Buddhisme. 

Demikian itu pula Buddhisme hendaknya tidak dijadikan alat untuk menebarkan kebencian dan diskriminasi, yang akan membuat semua makhluk menjadi terjatuh dalam kesengsaraan lewat kebencian, kesedihan dan segala macam emosi negatif yang lainnya.

Penulis : C.Reinhart dapat dihubungi di christopher.reinhart@ui.ac.id.
Editor: Imam Maulana

Referensi
Dalai Lama. 2014. Dalai Lama Interview on Larry King Now Ora TV 3rd of October 2014.
Ikeda, Daisaku. 1987. Buddhisme Seribu Tahun Pertama. Jakarta: Indira.
Master Zhao Hui. 2016. Public Hearing Session on the Proposed Same-Sex Marriage Bill 24th of November 2016 at the Parliament of Taiwan.
Powers, John. 1995. Introduction to Tibetan Buddhism. New York: Snow Lion Publications.
Sodargye, Khenpo. 2015. Intellectual Conversation with Professor Eyal Aviv 2nd of January 2015.
Tsongkhapa, Je. 2013. Maha-Bodhipatha-Krama (Lamrim Chenmo), Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan Jilid I. Bandung: Kadam Choeling.
_________. 2013. Maha-Bodhipatha-Krama (Lamrim Chenmo), Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan Jilid II. Bandung: Kadam Choeling.

Selasa, 23 Januari 2018

Masyarakat Indonesia di Masa Eeuwwisseling


Masyarakat Indonesia selalu menjadi topik bahasan yang menarik dalam sejarah. Sejarah selalu dapat menemukan topiknya dalam celah-celah kehidupan masyarakat Indonesia. Satu episode yang amat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah masa-masa eeuwisseling. Istilah ini adalah sebuah istilah bahasa Belanda untuk menyebut masa pergantian abad. 

Tentu tidak kita lupakan dari ingatan bahwa gerakan kebangsaan Indonesia berawal dari masa ini. Pergantian dari abad ke-19 menuju abad ke-20 menunjukkan suatu perubahan sifat perjuangan kebangsaan dari fisik menjadi diplomatik dan dari kedaerahan menjadi nasional. Organisasi pergerakan kebangsaan semacam Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan lainnya mengambil tempat di sekitaran awal abad ke-20. 

Pada titik ini pula, catatan-catatan kolonial menampakkan bahwa tanda-tanda influensi Islam yang baru akan segera menerpa Indonesia dari Kairo dan Mekkah. Gerakan ini oleh kaum Eropa dipandang sebagai gerakan modernisme Islam �yang pada masa awalnya dibabarkan oleh Syekh Mohammed Abdoe di Kairo. 

Gerakan modernisme yang dibabarkannya itu mengandung tujuan untuk mengembalikan ajaran Islam pada Qur�an dan Hadist serta menginginkan suatu pemisahan dari ajaran-ajaran yang tidak bersumber dari dua sumber ajaran Islam itu. Sedangkan dari Mekkah, ajaran yang kira-kira serupa juga dibawa oleh murid-murid Syekh Achmad Khatib dari Minangkabau. Demikianlah ajaran yang demikian itu berkembang di kalangan masyarakat bumiputra melalui para peziarah (haji) dan siswa-siswa (santri) yang belajar ke Timur Tengah. 

Influensi dari ajaran-ajaran ini secara tidak langsung juga kemudian menjadi pemicu semangat pendirian organisasi-organisasi kebangsaan yang berlandaskan keagamaan �Islam pada khususnya. Keunggulan dari organisasi semacam ini adalah pada batasan keanggotaannya �Boedi Oetomo yang dipandang masih mengandung unsur kedaerahan tentu hanya terbatas pada kalangan etnis atau suku tertentu, namun organisasi keagamaan dapat menaungi bermacam-macam etnis dan suku. Aftermath yang didapatkan dari semangat Islam modern pada masa pergantian abad ini dapat kita lihat dalam catatan sejarah. 

Organisasi-organisasi Islam turut serta dalam perjuangan kebangsaan dan pembentukan Republik Indonesia �baik itu terbebas dari pemerintah Hindia Belanda maupun pendudukan Jepang. Dorongan semangat yang oleh penulis akan disebut sebagai semangat eeuwwisseling ini sudah tentu jelas wujudnya adalah dukungan bagi kebebasan bangsa Indonesia dari tekanan kolonialis dan imperialis. 

Tidak hanya terbatas pada golongan Islam, semangat eeuwwisseling juga kemudian terlihat pada golongan lainnya �di mana pendirian berbagai organisasi dengan berbagai macam basis menjadi amat terasa dan secara langsung membuat babak baru bagi pemerintah Hindia Belanda. 

Di samping penjelasan di atas, tidak pula dapat kita lupakan bahwa semangat eeuwwisseling itu tidak hanya terbatas pada masyarakat Indonesia. Wujud dari kondisi pergantian abad itu secara lebih besar dapat kita lihat pada pecahnya Perang Dunia Pertama �eeuwwisseling selain menjadi tanda tumbuhnya semangat kebangsaan juga adalah tanda zaman ketidakpastian. 

Perang Dunia Pertama adalah wujud nyata perkembangan militerisme, imperialisme dan nasionalisme berlebih yang berkembang di antara masyarakat dan pemimpin negara-negara agresor di masa itu. Perang itu kemudian menjadi salah satu perang paling merusak di dunia dengan korban lebih dari tiga puluh juta jiwa. 

Suatu refleksi kemudian dapat kita buat dari peristiwa-peristiwa pada masa pergantian abad, bahwa sudah tidak asing lagi bila ada suatu gerakan perubahan di masa pergantian abad lainnya. Hal ini barangkali yang terlihat di Indonesia pada masa belakangan. Suatu semangat keagamaan yang kiranya baru kemudian muncul dan menjadi massif. Semangat yang demikian itu dapat saja menjadi semangat eeuwwisseling yang baru. 

Namun, perlu pula kita kemudian merefleksikan lebih dalam lagi bahwa apakah semangat itu adalah semangat membangun negeri seperti yang ditunjukkan masyarakat Indonesia di masa kolonial Hindia Belanda atau semangat itu akan mewujud pada tindakan yang merusak seperti yang digambarkan oleh Perang Dunia Pertama. Tugas sejarah adalah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat dan mengakar dalam hati masyarakat, demikian juga memberikan pukulan telak bagi ancaman-ancaman kebangsaan yang barangkali muncul dari masyarakat itu sendiri. 

Refleksi ini kemudian harusnya menjadikan kita �insan yang terus menerus belajar sejarah bangsa ini, menjadi maklum dan tidak mengalami keterkejutan yang luar biasa dalam masa pergantian abad yang sedang kita alami bersama. Akankah masa pergantian abad ini menjadi penguat persatuan masyarakat Indonesia �seperti pada masa kolonial Hindia Belanda? atau justru meninggalkan luka yang tidak terlupakan seperti Perang Dunia Pertama?

Penulis : C.Reinhart dapat dihubungi di christopher.reinhart@ui.ac.id.
Editor: Imam Maulana

Referensi
Aveling, Harry (ed.). 1979. The Development of the Indonesian Society. St. Lucia: University of Queensland Press.
D. M. G. Koch. 1950. Om de Vrijheid: De Nationalistische Beweging in Indonesie. Jakarta: Pembangunan. 
De Jong, L. 1984. Het Koninkrijk Der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog. �s-Gravenhage: SDU Uitgeverij. 
Van Goor, J. 1994. De Nederlandse Kolonien, Geschiedenis van de Nederlandse Expansie, 1960-1975. �s-Gravenhage: SDU Uitgeverij. 
Vlekke, H. M. 2016. Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: KPG.


Selasa, 09 Januari 2018

Pengaruh Agama Islam terhadap Dinamika Politik dan Sejarah Negara Filipina

AIDIL FEBRIANSYAH / 1505114614 / SAT / 2015 B

Filipina adalah negara kepulauan dengan 7.107 buah pulau. Penduduknya yang berjumlah 47 jiwa menggunakan 87 dialek bahasa yang berbeda-beda yang mencerminkan banyaknya suku dan komunitas etnis. Mayoritas penduduknya menganut agama katolik. Penduduk yang menganut agama Islam menurut data resmi pemerintah sekitar 5% atau 2,8 juta jiwa. Dari data non pemerintah menyebutkan bahwa umat Islam di Filipina sekitar 7 juta jiwa atau sekitar 10% dari penduduk Filipina.
Sebelum datangnya Spanyol, secara umum terdapat dua bentuk masyarakat di kawasan yang kini disebut Filipina. Di sebelah selatan dikenal dengan komunitas Muslim yang monoteis dan mereka yang animis atau pagan yang menempati bagian tengah dan utara wilayah itu, ada dua tujuan masuknya Spanyol pada waktu itu, yaitu motif ekonomi dan motif agama. Motif agama berarti katolikisasi terhadap masyarakat Filipina. Tetapi Spanyol hanya sukses menaklukan katolikisasi di bagian tengah dan utara yang animis atau pagan, sedangkan di selatan mereka tidak berhasil melakukan katolikisasi terhadap Sulu dan Manguindanao.

Masuk dan berkembangnya Islam di negara Filipina sesuai dengan daerah-daerah penyebaran agama Islam :
1.      Sulu
Masuknya Islam ke Filipina melalui Sulu. Dikatakan dalam Salasilah Sulu, orang yang pertama kali memperkenalkan Islam disana adalah Tuan Masya'ika, berasal dari Arab Selatan Tuan Masya'ika menikah dengan putri Raja Sipad, penguasa Sulu pada waktu itu. Meskipun sudah dapat dipastikan bahwa keluarga itu telah masuk Islam, tetapi tidak ada yang menunjukkan apakah masyarakatnya sudah memeluk Islam. Islam muncul pada abad ke-14, karena terdapat kuburan tua seorang muslim yang disebut Paduka Maqbalu di Bud Dato, Jolo
Menurut Salasilah Sulu terdapat nama seorang ahli sufi yang datang ke Buansa untuk mengajarkan agama Islam. Ahli sufi itu dikenal sebagai Syarif Aulia Karim al-Makhdum, mendarat di pulau Jolo pada tahun 1380 M. kemudian, Makhdum Aminullah, yang dikenal dengan Sayyid an-Niqab dan Makhdum Abdurrahman. Selain para makhdum terdapat pula seorang raja yang berasal dari Minagkabau, Sumatera Barat, yang disebut dengan Raja Baginda. Menurut Tarsila Sulu Raja Baginda sampai di Sulu 10 tahun setelah datangnya Karim al-Makhdum.
2.      Manguindanao
Islam telah disebarkan disini secara meluas pada awal abad ke-16 oleh seorang keturunan arab melayu, Muhammad Kabungsuan bin Syarif Ali Zain al-Abidin. Dia sampai di Manguindanao sekitar tahun 1515 M, dengan mendirikan sebuah pemerintahan di sebuah tempat yang bernama Malabang. Agama Islam pun terus berkembang di Manguindanao. Para pendakwah dari Ternate dan Brunei datang ke Manguindanao bukan saja untuk mengislamkan penduduk yang belum Islam tetapi juga mengajar dan memperdalam pengetahuan Islam penduduk sana.
Kampong Iranun di sekitar teluk Illana merupakan masyarakat Manguindanao yang pertama kali masuk Islam. Dan telah mendapatkan bimbingan dari para muballig Syarif Kabungsuan. Di samping Syarif Kabungsuan adapula ulama lain yaitu Syarif Alawi yang berdakwah di Manguindanao. 
3.      Luzon
Sebelum Spanyol datang, Islam telah sampai ke pulau Luzon. Namun dakwah disini belum berhasil. Hanya di kawasan Manila saja yang terdapat pemukiman dan pemerintahan Islam.
Ibukota Filipina, Amanilah adalah sebuah kota yang diberi nama dari bahasa Arab yaitu Fi Amannillah ( dibawah perlindungan Allah Swt ), setelah dikuasai Spanyol Amanilah diganti nama menjadi Manila. Islam disebarkan di sekitar Manila itu berasal dari Brunei. Salasilah Brunei mengatakan bahwa Sultan Bulkiah dari Brunei telah merebut Selurong yaitu kawasan Manila sekarang. Salah seorang kerabat raja Brunei dipilih untuk memerintah kawasan itu. Akan tetapi, terhambat akibat direbutnya Manila oleh Spanyol pada tahun 1570. Raja Sulaiman dibunuh oleh tentara Spanyol yang dipimpin oleh Legazpi di teluk Manila. Keberhasilan Legazpi ini menjadi awal kolonialisme di Filipina.
Walaupun Manila merupakan kawasan Islam sebelum direbut oleh Spanyol, namun diperkirakan belum banyak orang penduduknya yang memeluk agama Islam. Mereka masih menganut kepercayaan lama animisme. namun Islam tetap bertahan dengan kuat di  kalangan orang-orang Moro di Selatan (Mindanao dan Sulu).

B.     Islam pada masa penjajahan Barat
Dahulu Islam tersebar di Filipina, hampir mencapai seluruh kepulauannya. Disana juga telah berdiri pemerintahan Islam, seperti halnya yang terjadi di Indonesia. Akan tetapi, secara tiba-tiba muncullah arus pemikiran keagamaan yang dibawa oleh penjajah Spanyol. Pada tahun 928 H/1521 M, secara mendadak Spanyol menyerbu kepulauan-kepulauan Filipina. Selama masa yang hampir 4 abad ini, telah terjadi upaya penjauhan ajaran Islam dari generasi kaum muslimin secara berturut-turut lewat jalan peperangan yang menghancurkan kaum muslimin dan memaksa mereka untuk memeluk agama Nasrani dengan ancaman kekerasan. Sekalipun demikian, mereka tidak juga mampu mengalahkan pemerintahan-pemerintahan Muslim, sehingga disana masih tersisa beberapa pemerintahan. Spanyol belum berhasil sepenuhnya menguasai Filipina ini, khususnya kepulauan Mindanao dan Sulu. Perkembangan Islam di Filipina terhambat oleh kolonialisme Spanyol. Kolonialisme Spanyol yang membawa semangat glory, gospel and gold berusaha kuat untuk mengubah agama masyarakat Filipina menjadi pengikut katolik. Serta menerapkan sistem politikdivide and rule (pecah belah dan kuasai), dan mission sacre (misi suci untuk kristenisasi) terhadap orang Islam. Pada 1578, terjadi perang antara kaum muslim dengan Spanyol yang juga melibatkan orang Filipina Utara yang telah menjadi Kristen.
Wilayah Manguindanao dan Sulu di Filipina selatan tidak pernah ditundukkan oleh Spanyol, namun dianggap sebagai bagian dari koloninya. Terbukti dalam Traktat Paris pada tahun 1898 yang mengalihkan kekuasaan Filipina kepada Amerika Serikat dan selanjutnya Amerika menguasai Filipina, Amerika Serikat kemudian menguasai kepulauan Filipina pada tahun 1317 H/1899 M. maka timbullah perlawanan menentangnya dan berlangsung hingga tahun 1339 H/1920 M. Amerika Serikat mewarisi kawasan terutama di wilayah utara Filipina yang berpusat di Manila, Luzon. Sementara wilayah selatan Filipina yang membentang di Kepulauan Mindanao dan seluruh pulau Sulu yang tidak pernah terjamah oleh usaha kristenisasi Spanyol, berada dibawah kekuasaan militer Spanyol dengan cara membangun benteng pertahanan yang kuat di seluruh penjuru hunian penduduk. Namun, control atas masyarakat sedemikian lemah sehingga mudah diruntuhkan seiring dengan jatuhnya Teluk Manila oleh Amerika Serikat. Sungguhpun demikian, Amerika Serikat tidak mengelola daerah Selatan ini hingga 1902.
Pada masa pemerintahan kolonialisme Amerika Serikat, masyarakat Islam yang masih tradisional tidak mau bekerja sama dengan Amerika maupun masyarakat Filipina lainnya yang katolik. Usaha pembaratan atau pemodernan administrasi juga gagal pada masyarakat Islam di Selatan. Amerika lebih mudah bekerja sama dengan mayarakat katolik. Konsentrasi kebijakan Amerika Serikat memang tidak tertuju pada konversi agama penduduk, tetapi pada usaha mem-Barat-kan umat Islam sehingga mampu memerintah dirinya sendiri, setara dengan orang Kristen Filipina. Amerika Serikat  mengirimkan para pejabat sipil Kristen ke kawasan Islam yang dikuasai oleh penguasa muslim untuk memperkenalkan cara baru pengelolaan pemerintahan dan merangsang komunitas muslim untuk dapat bekerja sama dengan proyek negara.
C.    Islam di Filipina setelah Kemerdekaan
Ketika Amerika Serikat memberikan kemerdekaan kepada rakyat Filipina pada tahun 1947, Islam manguindanao dan Sulu itu juga termasuk didalamnya. Dengan kata lain, kedua wilayah ini menjadi bagian dari negara Filipina, meskipun diprotes keras oleh pemimpin dan rakyat muslim di kawasan itu. Sebelum penyerahan kemerdekaan itu, Sultan Sulu mengirimkan surat kepada Kongres dan Presiden Amerika Serikat bahwa kepulauan Mindanao khususnya Kesultanan Sulu menolak untuk menjadi bagian dari negara Filipina yang merdeka. Mereka ingin tetap menjadi bagian dari negara Amerika Serikat dan tidak ikut bergabung dengan negara Filipina. Namun protes itu tidak digubris oleh Amerika Serikat dank arena itu muslim Moro di kepulauan Mindanao tetap menjadi bagian dari negara Filipina. Penyerahan kedaulatan kesultanan  Sulu oleh Spanyol ke penjajah Amerika Serikat yang dianggap illegal dan surat permintaan Sultan Sulu kepada Presiden dan Kongres Amerika Serikat untuk tidak bergabung dengan negara Filipina merdeka, itu menjadi tonggak sejarah bagi gerakan separatism di kepulauan Mindanao: bahwa bangsa moro sejak awal tidak bersedia menjadi bagian dari negara Filipina.
Akibat berbagai kekecewaan dan sakit hati masyarakat Islam terhadap perlakuan yang tidak adil sejak masa kolonialisme Spanyol, Amerika, dan berlanjut pada masa pemerintahan Filipina mendorong munculnya organisasi-organisasi yang menuntut kemerdekaan bagi wilayah Selatan Filipina. Lahirnya MIM (Mindanao Independence Movement)  dan MNLF (Moro National Liberation Front) adalah upaya untuk meraih kemerdekaan bagi wilayah masyarakat Muslim. Di pihak lain, upaya dari penguasa Filipina masa kini juga tidak terlalu serius untuk memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat Islam dalam memperoleh kesempatan baik dalam pemerintahan, kemiliteran, dan pendidikan. Akhirnya tidak tahu sampai kapan persoalan masyarakat muslim bisa terselesaikan baik oleh pemerintah Filipina maupun para tokoh muslim di Filipina Selatan.
D.    Front Pembela Nasional Moro
Untuk kasus Filipina, sejarah hubungan antara kaum muslim di Filipina Selatan atau Moro dan penguasa penjajah Spanyol merupakan sejarah konfrontasi abadi. Setelah pendudukan militer dari tahun 1899 hingga 1903, provinsi Moro berdiri dari tahun 1903 hingga 1913 sebagai unit politik dan militer. Dari tahun 1914 hingga tahun 1920, didirikan wilayah bagian Mindanau dan Sulu. Tak lama kemudian urusan kaum muslim pun ditangani oleh pemerintah Filipina.
Lepas dari upaya mengintegrasikan wilayah itu secara administratif dan memasukkan pendidikan sekuler, organisasi masyarakat muslim Filipina tetap berdasarkan tradisi. Agama merupakan masalah utama. Pendidikan Agama Islam tetap memainkan peran penting dalam sosialisasi masyarakat. Gejala di Filipina pascakolonialisme adalah Kristenisasi dan Filipinanisasi yang menyebabkan kegelisahan terpendam di kalangan kaum muslim akan masa depan mereka yang hidup dalam bangsa Filipina. Karena kedaulatan Republik Filipina yang dipulihkan pada 4 Juli 1946, selain didasarkan pada Undang-Undang tahun 1935, yang kemudian mengadopsi model system pemerintahan demokrasi Amerika, juga secara tersembunyi dicurigai akan menghilangkan kesan masyarakat Islam di kepulauan Mindanau ini.
Orang-orang Islam di Filipina ini menamakan diri mereka Moro. Menurut catatan sejarahnya, istilah Moro merujuk kepada kata "Moor", "Moriscor", atau "Muslim", yang berasal dari istilah Latin "Mauri" sebuah istilah yang sering digunakan orang-orang Romawi Kuno untuk menyebut penduduk wilayah Aljazair Barat dan Maroko. Ketika bangsa Spanyol tiba di wilayah Filipina dan menemukan sebuah bangsa yang memiliki agama dan adat istiadat seperti orang-orang "Moor" di Spanyol Andalusia, maka mereka mulai menyebut orang-orang Islam Filipina dengan istilah "Moro".[16] Namun, nama ini sebenarnya lebih bersifat politis, karena dalam kenyataannya. Moro terdiri dari banyak kelompok etno-linguistik, umpamanya Maranao, Manguindanao, Tausug, Samah, Yakan, Ira Nun, Jamanapun, Badjao, Kalibugan, Kalagan dan Sangil. Jumlah masyarakat Moro sekitar 4,8 juta jiwa atau 9% dari seluruh penduduk Filipina. Di Sulu masih terdapat penduduk mayoritas kepulauan tersebut, yaitu Tawi-Tawi, Zamboanga de Sur, Manguindanao, Zamboanga de Norte, Northj Corabaco, Sultan Kudarat, Lanao del Norte, Lanao del Sur, South Cobaco, Palawan dan Basilan.
Moro yang diawali dengan lahirnya MIM "Mindanao Independence Movement" pada tahun 1968 yang diprakarsai oleh Datu Udtog Manulang. Kemudian pada tahun 1971 terbentuklah MNLF "Moro National Liberation Front" yang diketuai oleh Nur Misuari. Mayoritas orang-orang Moro adalah nelayan dan petani. Orang Moro merasa diri berbeda dengan orang Filipina. Perbedaan tersebut sesungguhnya bukan pada faktor etnis, karena jumlah kelompok etnis mendekati 100 di Filipina tetapi lebih pada faktor sejarah politik, wilayah, agama dan kondisi sosial ekonomi.
Dilihat dari ektivitas kerja, orang-orang Islam Moro ada yang bekerja di sektor pemerintahan sebagai guru, administratur, personil angkatan bersenjata, pegawai kantor kehakiman dan bahkan ada yang terpilih sebagai gubernur. Kaum muslim yang mendapatkan pendidikan sekuler cenderung mudah menyatu dengan negara Filipina. Sebaliknya yang tidak mau menerima pendidikan sekuler dan hanya mendapatkan pendidikan agama secara tradisional, biasanya tidak menghendaki integrasi dengan Filipina, terutama kelompok elite lokal yang mendapat pendidikan di Timur Tengah. Antara kelompok elite tradisional dan massa terdapat jurang pemisah yang cukup lebar di kalangan masyarakat Moro. Identifikasi dan kesadaran etnik yang terjadi karena pembagian komunitas-komunitas muslim secara geografis, tampaknya sangat kuat. Namun, meskipun terdapat variasi dan perbedaan itu, terdapat perasaan persaudaraan keagamaan terutama ketika menghadap persoalan yang sama.
MNLF ( Moro National Libertion Front), MNLF menyatakan perang dengan pemerintah Philipina sejak 1972-1976, mereka memaksa pemerintahan Ferdinand E. Marcos untuk menandatanagani perjanjian yang disebut "perjanjian Tripoli". Tapi perjanjian Tripoli menurut opini MNLF, tidak dipatuhi pemerintah Philipina. ketentuan yang dibutuhkan oleh Legislatif  Philipina telah sesuai dengan perjanjian Tripoli. Seperti kewenangan kekeuasaan, pembagian daerah dan sistem administratif memberikan alibi sempurna bagi pemerintah Philipina untuk menolak. Kongres yang dikontrol oleh pihak legislatif yang bertentangan dengan semangat perjanjian terutama dalam memberikan otonomi berarti bagi bangsa Moro. Keadaan darurat pada tahun 1972 diberlakukan oleh Presiden Marcos mengarah pada semakin memburuknya pelaksanaan hukum. Masyarakat baru yang ingin dibangun oleh Marcos merupakan upaya untuk memperbaiki kebobrokan yang melanda Filipina sebagai negara. Kaum muslim tentu saja terpengaruh; namun pada tingkat pemerintahan mereka telah diberi konsensi. Pemberontakan kaum muslim dilihat sebagai sesuatu yang terlalu mahal dan tidak perlu. Perjanjian Tripoli yang diupayakan untuk menghentikan pertempuran antara pihak MNLF dengan pemerintah diadakan.

DAFTAR PUSTAKA :
�         Apipudin, Islam di Asia Tenggara, (Jakarta : 2007),
�         Ahmad Suaedy, Dinamika Minoritas Muslim Mencari Jalan Damai; Peran Civil Society Muslim di Thailand Selatan & Filipina Selatan, (Jakarta: The Wahid Institute, 2012) hal. 44 � 45
�          Diakses 23 Desember 2017,  http://www.globalmuslim.web.id/2011/01/islam-di-filipina-sebuah-fakta-sejarah.html
�         Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam; Sejak Zaman Nabi Adam hingga  Abad XX, (Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2003) hal.
�         Prof Dr. Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam; Asia Tenggara ,�hal.477
�         Prof Dr. Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam; Asia Tenggara ,� hal.337
�         Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam; Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-Politik, (Jakarta: Raj

Sejarah Pengaruh Kamal Attarturk Terhadap Transisi dari Turki Usmani menjadi Republik Sekuler

DWI YULIA SRIKANDI / 1705110976 / PIS / 2017 A

Turki Sebelum pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase kehancuran, telah terlebih dahulu terjadi periode kemunduran.Kemunduran ini dimulai sejak abad ke XVII, ditandai dengan tidak adanya pengganti yang sepadan sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal dunia. Ketiadaan pemimpin yang memiliki pengaruh kuat ini menyebabkan banyak terjadinya pemberontakan-pemberontakan, seperti misalnya di Siria dibawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin. Turki menyimpan sejarah yang panjang mengapa negara yang sekitar 99% masyarakatnya beragama Islam itu beralih prinsip negaranya dari kekhalifahan menjadi sekuler. Sekularisme berawal dari proses pem-barat-an yang merupakanhasil dari gerakan revolusioner yang ditimbulkan oleh banyak faktor sejak kemunduran imperium Usmaniyah. Momentum gerakan ini terjadi setelah revolusi Perancis dan berkembang dengan kuat sepanjang abad XIX. .Hasil langsung dari gerakan ini adalah revolusi Turki Muda 1908 yang merupakan awal pertumbuhan nasionalisme Turki dan pembentukan Republik Turki.Sekularisme merupakan ciri khas ideologi Turki Muda sejak tahun 1913.

 Pada tahun 1930-an sekularisme bermakna ekstrem: sekulerisme diintrepretasikan bukan saja sebagai pemisahan negara dan agama, tetapi juga sebagai penyingkiran agama dari kehidupan publik dan tegaknya pengawasan negara atas institusi-institusi keagamaan yang masih ada. Usaha untuk menyelamatkan Turki juga diadakan yaitu adanya modernisasi oleh khalifah Abdul Aziz (1861-1876) dipelopori wazir Mindhat Pasha.Pendidikan dan hukum diperbaharui sesuai dengan kemajuan zaman dan militer memperoleh bantuan Jerman pada awal abad XX. Dengan adanya UUD berarti Turki menjadi kerajaan Kunstitusional, tetapi Sultan Abdul Hamid II (1876-1906) menggulingkan The Strong man Midhat Pasha dan Turki kembali absolut sampai jatuh pada 1923.
Pandangan bahwa orang Turki modern dalam memilih sekularisme, telah menolak Islam, tidak mendapat dukungan dari para sarjana yang bersungguh- sungguh tentang pokok itu, baik di Timur maupun di Barat. Akan tetapi pandangan tadi merupakan kesan umum yang luas diantara orang Eropa dan Muslimin di negara-negara lain. Adapun pengertian dari Sekuler yaitu, sekuler berasal dari bahasa Latin Saeculum yang berarti: waktu atau lokasi jadi pengertiannya masa kini atau keduniawiannya. Melepaskan manusia dari masalah religius atau akhirat disebut sekulerisasi.
Adapun istilah sekuler maupun fundamentalis timbul di Barat pada abad XX dikalangan Nasrani.Fundamentalis adalah faham, gerakan, kelompok fanatik dikalangan pemeluk ajarannya "paling mendasar" (paling benar atau murni). Akhir abad XX istilah fundamentalis dijadikan label untuk kelompok islam tertentu padahal sejarah maupun istilah tersebut dari barat akibat dari adanya Nasrani yang fundamentalis. Kemunduran Turki Usmanli menyadarkan kaum muda untuk menyelamatkan negara Turki.Berdirilah "Gerakan Turki Muda" mula-mula moderat kemudian radikal.Gerakan ini didirikan secara rahasia pada 1896 dan kadernya tersebar dikalangan pemerintahan, militer maupun kalangan intelektual, dan wartawan. Pemimpinnya yang terkenal antara lain: Niazy Bey, Anwar Bey, Shevket Pasha, dan Kemal Pasha (1881-1938). Setelah masa kekuasaan yang absolute dikendalikan oleh usmani muda maka generfasi intelektual Turki bangkit pada sekitar tahun 1880-an dan 1890-an dan melancarkan aksi terhadap rezim yang konservatif. Serangan-serangan ini adalah sebagai akibat dari pesatnya perkembangan pendidikan dan perekonomian meningkatkan posisi kalangan akademisi.Pers menyebarluaskan ide-ide eropa tentang ilmu pengetahuan dan politik serta mempopulerkan sikap-sikap barat. Meskipun masih ada control pemerintah yang berusaha menekan dan melakukan penyensoran. Ide-ide tersebut menyebar dari ibukota ke sejumlah wilayah propinsi lantaran peran para pelajar. Gerakan ini, sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau Masyarakat tanah air oleh Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabatperwira militer dan kelak akan menjadi presiden pertama Turki. Ketika Sultan Abdul Hamid II mencabut UUD 1908, timbul pemberontakan yang dipimpin Niazy Bey dan Anwar Bey. Abdul Hamid mengakui kesalahannya dan memberlakukan UUD 1876, tetapi pada 1909 mencabut UUD tersebut, Shevket Pasha dan pasukannya menyerbu Istambul dan Abdul Hamid diganti Muhamad V (1909-1922) dan Perdana Mentri adalah Anwar Bey. Karena ancaman Rusia, Turki melakukan modernisasi militernya dan mendekati Jerman.Terbentuklah Triple Aliancy (Jerman, Austria Hongaria dan Turki) berhadapan dengan Triple Detente (Inggris, Perancis, Rusia) yang disebut juga Sekutu (Allied Forces).

 Republik Turki pada Masa Sekitar Perang Dunia I
Ketika Perang Dunia I meletus, Turki menyerang Kriem (Rusia) dan sebaliknya sekutu termasuk Italia menyerang Turki. Pasukan Sekutu dikalahkan dalam pertempuran di Gallipoli oleh Turki yang dipimpin oleh kolonel Mustafa Kemal Pasha. Sehingga namanya mencuat sebagai Pahlawan Galliopoli. Islam yang saat itu berada dibawah kekuasaan Kekhalifahan Turki Usmani merupakan kekuatan yang cukup besar pada saat Perang Dunia I, meskipun berada dalam kemunduran setelah bertahan selama ratusan tahun namun kuantitas militer yang dimiliki Turki Utsmani  bisa dibilang cukup besar. Dengan pasukan 'Royal Jannisery' yang terkenal handal dan kuat Turki Utsmani merupakan kekuatan yang cukup disegani. Turki Utsmani terlibat dalam Perang Dunia I atas bujukan Jerman yang khawatir Turki Utsmani akan bergabung dengan blok sekutu. Turki yang kebetulan memiliki hubungan yang kurang baik dengan salah satu anggota blok sekutu, Rusia, karena Perjanjian San Stefano dan Perjanjian Berlin akhirnya bergabung dengan Poros Utama Jerman, Austro- Hungaria, Bulgaria. Setelah Perang Dunia I berakhir  dengan kekalahan blok Jerman, Autro- Hungaria, Bulgaria, Ottoman (Turki Utsmani), akhirnya berakhir pulalah sistem pemerintahan Islam yang menggunakan kekhalifahan. Negara-negara yang tadinya bergabung dengan Ottoman akhirnya mendirikan Nasional sendiri karena taktik Lawrene of Arabia dari Inggris, menyebabkan Nasional menjadi lebih dipentingkan dibanding agama.Sebut saja Tunisia, Aljazir, dan Syiria di timur tengah atau Pakistan, Afganisthan, Palestina di Asia.Semua terpecah menjadi negara-negara kecil sendiri.Turki sendiri kemudian menjadi sebuah negara sekuler dibawah pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk, Turki Modern.
Berkat serangan gerilyawan Arab dan Armenia, Turki terdesak. Sementara Jerman dan Austria menyerah.Setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I, Turki akhirnya melakukan perjanjian damai dengan pihak sekutu pada tanggal 20 Agustus 1920.Perjanjian damai ini dikenal dengan Perjanjian Sevres. Perjanjian tersebut berisi tentang beberapa hal, yaitu:
1. Semua daerah yang penduduknya bukan penduduk asli Turki harus dilepaskan. Kecuali kota Istambul dan Adrianopel.
2. Dipersempitnya wilayah Turki sehingga tinggal Konstantinopel dan wilayah sekitarnya.
3. Yunani memeroleh daerah Thracia dan Kota Smyrna di Anatolia.
4. Selat Bosporus, Laut Marmora, dan Dardanella menjadi laut internasional.
5. Armenia dan Kurdi merdeka.
Sejak pertengahan abad ke-18 gerakan patriotisme dan nasionalisme dimanfaatkan Inggris melalui agennya Ibn Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa wilayah Hijaz dan sekitarnya, yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat gerakan kesukuan.Walau begitu, akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa wilayah oleh khalifah lewat Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata agen Prancis didukung Prancis. Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah diprovokasi agar memberontak (abad 19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani, Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani kehilangan banyak wilayahnya, dan yang tersisa hanya Turki. Perjanjian yang merugikan turki membangkitkan semangat nasionalis dan menentang Perjanjian Sevres. Sekutu menyerang Istambul dan membubarkan parlemen sedangkan Khalifah Muhammad V menerima perjanjian Sevres. Mustafa Kemal Pasha mendirikan pemerintahan nasional di Angkara (1920). Yunani menyerang tetapi dapat dipukul mundur, bahkan kota Smyrna dapat direbut kembali. Pada 1922 Muhammad V diturunkan dari tahtanya dan berakhirlah pemerintahan Turki Utsmani.Terbentuklah Republik Turki dan Mustafa Kemal Pasha menjadi presiden seumur hidup (1923�1938). Setelah pemerintahan Turki Utsmani runtuh, Muncullah Republik Sekuler Turki.Dengan pemimpinnya Mustafa Kemal Pasha atau Kemal Ataturk. Hal-hal yang dilakukan Kemal dalam usaha-usaha Sekulerisasi ialah: Pemisahan agama dari lapangan politik, Sedapat mungkin memisahkan agama dari kehidupan sosial, dan turki?kasi Islam, melepaskan diri dari pengaruh Arab. Sekutu tidak melanjutkan serangan ke Turki sebabnya ialah :
1. Pasukan Sekutu sudah tidak mempunyai semangat perang dan menganggap Turki bukan sebagia ancaman serius di Timur Tengah
2. Kaum komunis di Rusia sedang berkonsolidasi kekuasaan dan berdamai dengan Turki
3. Terbentuknya Liga Bangsa-bangsa (League of Nations) pada 1919 yang bertujuan untuk mendamaikan dunia dan mencegah adanya peperangan
4. Inggris dan Perancis cukup puas mendapat daerah mandat di bekas wilayah Turki (Arab Utara)
5. Kepandaian diplomasi menteri Ismed Pasha (Ismed Inonu) berhasil menegakkan Turki di mata internasional. Turki juga menjadi anggota LBB yang berpusat di Jenewa (Swiss).Setelah Perang Dunia I, nasionalisme telah menjadi suatu kekuatan yang potensial di Turki.Di satu pihak, nasionalisme dipergunakan sebagai suatu jalan untuk membentuk suatu kebudayaan yang nasional yang baru. Di lain pihak nasionalisme digunakan sebagai perisai terhadap golongan konservatif yang ingin mempertahankan kebudayaan yang lama. Nasionalisme inilah yang manfaatkan oleh bangsa Turki untuk keluar dari kemunduran kerajaan Turki Utsmani dan lenyapnya harga diri diantara kekuasaan- kekuasaan besar.Bahkan setelah jaman modernisasi berlangsung, Turki membuka lebar-lebar masuknya teknologi barat dan mengadakan pembaharuan dalam segala bidang. Tetapi dilain sisi bangsa Turki tetap curiga terhadap dunia barat.
Terbukti dengan adanya semboyan "Tak ada seorangpun yang menyerupai diri kita sendiri".Maksudnya pada saat kebudayaan bangsa barat masuk ke Turki, masih ada bangsa Turki yang memegang teguh kebudayaannya.Kebudayaan yang berlangsung berabad-abad, tidak hilang begitu saja pada waktu itu. Usaha-usaha yang dipraktekkan oleh Mustafa Kemal Pasha untuk menciptakan tipe nasional kadang-kadang berdasarkan pada pembalikan-pembalikan sejarah dan penulisan kembali sejarah untuk mengidenti?kasi bangsa Turki dengan pahlawan-pahlawan yang gagah berani. Pengambilan nama keluarga (nama tambahan) yang berhubungan dengan sejarah adalah tujuan praktis. Mustafa Kemal menjadi Kemal Ataturk (bapak dari bangsa Turki), teman terdekatnya Ismed yang nantinya jadi Perdana Menteri menjadi Ismet Inou, untuk memperingati jasa ismet dalam kemenangan atas bangsa Yunani di Inou tahun 1921. Kemal Ataturk memindahkan ibukota Turki ke Ankara, karena Istambul semakin lama semakin melemah.Dengan tujuan menghilangkan pemerintahan republikan dari pengaruh asing, pengaruh dari Turki Utsmani, dan golongan konservatif yang di anggap menghalangi modernisasi Turki. Nama-nama kota di Turki kembali diberi nama dengan bahasa Turki modern, diantaranya: Angora menjadi Ankara, Smyrna menjadi Izmir, dan Adrianople menjadi Edirne.

DAFTAR PUSTAKA :
         Walidi Sulthan Abdul Hamid. Catatan Harian Putri Sulthan Aisyah. Dar Al-Basyir, Cet.1, 1411 H / 1991 M.
         Hermawan, Yulius. 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan  Internasional . Yogyakarta: Graha Ilmu.
         Surwardono. 2013 Manajemen Konflik Separatisme:Dinamika Negosiasi Dalam Penyelesaian Konflik Mondanao.Yogyakarta: Pusataka pelajar 
         Qiyaam Al-Daulat Al-;Utsmaniyah, Dr.Abdul Lathif Abdullah Dahisy. Maktabah wa Mathbaah Al-Nahdhah  Al-Haditsah, Makkah Almukarramah, cet.2. 1416 H / 1995 M.

Senin, 08 Januari 2018

TEKA �TEKI SERANGAN 11 SEPTEMBER


Dewi Ratih Ruliani /17/A/PIS

World Trade Center (WTC) atau yang sering disebut Menara Kembar merupakan suatu kompleks  yang terdiri dari tujuh bangunan, dan sebagian besar di desain oleh arsitek dari Jepang-Amerika, Minoru Yamasaki dan dibanguninoleh Port  Authority of New York and New Jersey. Pembangunanya dirintis oleh Lower Manhattan Association yang didirikan dan diketuai oleh David Rockkefeller, dengan dukungan dari saudaranya, Nelson Rockefeller.  Bangunan ini berlokasi di jantung pusat distrik finansial New York City ini memiliki 1.24 juta m2 ruang perkantoran. Hampir 4 % dari keseluruhan luas ruang perkantoran yang tersedia di Manhattan.
Serangan 11 September adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City  dan Washington, D.C pada 11 September 2001. Namun, selang beberapa menit dari pidato Bush berlalu sebuah pesawat yang diduga pesawat besar seukuran Boeing 747 menabrak Pentagon, pusat pertahanan AS. Semua aktifitas di kantor tersebut segera dievakuasi. Sekitar satu jam setelah peristiwa tabrakan pesawat  pertama, sebuah ledakan dahsyat kembali terjadi dibagian bawah World Trade Center.  Ledakan mengepulkan asap luar biasa besar dan betul-betul kiamat bagi orang-orang yang sedang berada disekitar gedung tersebut. Tak lama setelah ledakan itu, gedung WTC di selatan pun luluh lantak, hancur, rata dengan bumi. Gedung yang satunya masih bertahan, meski bagian atasnya masih terjadi kebakaran dan asap tebal.

Bagian bawah WTC merupakan jantung kota New York. Disana terdapat stasiun kereta api AMTRAK antarnegara, stasiun subway Metropolitan, juga stasiun bus kota. Gumpalan asap disekitar Down Town menutup jalan menuju maupun keluar lokasi pusat aktivitas bisnis dunia tersebut.
Gedung-gedung, pusat perkantoran pemerintahan di Washington seperti Capita, Keuangan US, Departemen Pertahanan Federal dan Gedung Putih lalu diperintahkan untuk dievakuasi. Bandara internasional Jhon F Khenedi dan penerbangan domestik Laguardia serta lapangan udara di New Jersey ditutup, termasuk Queen Bridge yang menghubungkan Manhattan dan Long Island kanal-kanal menuju dan keluar kota New York bahkan tak diperbolehkan dibuka .
         Kronologis kejadian
Pada pagi 11 September, 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial yang sedang terbang menuju San Francisco dan Los Angeles setelah lepas landas dari Boston, Newark dan Washington DC. Pesawat dengan penerbangan jarak jauh sengaja dipilih untuk dibajak karena mengangkut bahan bakar yang banyak.
Berikut adalah kronologis peristiwa serangan 11 September 2001 sebagai berikut:
08:45  : pesawat pertama yang dibajak menabrak satu dari menara kembar WTC New York.
09:03  : pesawat kedua yag dibajak menabrak menara kedua WTC New York.
09:16  : bandara New York ditutup.
09:21  : George W. Bush mengumumkan Amerika Serikat mendapat serangan.
09:30  : larangan melewati terowongan dan jembatan di New York.
09:30  : untuk pertama kalinya pemerintah mengeluarkan larangan terbang diatas Amerika.
09:45  : sebuah pesawat pembajak menabrak Pentagon.
09:45  : pengosongan Gedung Putih.
09:50  : George W. Bush umumkan ada pesawat menabrak menara WTC New York.
09:57  : George W. Bush terbang dari Florida.
10:05  : runtuhnya menara WTC yang tetletak di Selatan.
10:10  : roboohnya satu sisis gedung pentagon yang ditabrak pesawat.
10:11  : jatuhnya sebuah pesawat  yang dibajak di Pennsylvania.
10:13  : pengosongan gedung PBB di New York.
10:22  : pengosongan gedung Kemenlu, Kejaksaan anak dunia.
10:45  : seluruh gedung  pemeritah di Washington diliburkan.
10:54  : seluruh tempat diplomasi Israel di seluruh dunia dilibukan.
10:57  : seluruh gedung pemerintah New York diliburkan.
11:02  : Rudiy Giuliani, wali kota Emminta   harap warga tinggal dirumahnya.
11:18 : pengumuman hilangnya dua pesawat amerika dengan jumlah penumpang 100 orang.
11:26  : jatuhnya pesawat penerbangan dari New Jersey menuju San Francisco.
11:59  : jatuhnya pesawat penerbangan 175 dari Boston menuju Los Angels.
12:04  : pengosongan bandara Los Angels.
12:15  : pengosongan bandara San Fransisco.
12:30  : berita tentang terbangnya lebih dari 50 pesawat dilangit Amerika.
13:04 : militer Amerika Serikat diseluruh dunia bersiaga dan penugasan bus untuk menghubungi pelaku teroris.
13:27  : pengumuman kondisi darurat di sejumlah daerah di Washington.
13:44  : Pentagon umumkan 5 kapal perang dan 2 kapal induk siap mengamankan Amerika.
13: 48  : Bush dipindahkan dari Pangkalan Angkatan Laut  AS Louisiana ketempat yang tidak diketahui.
14:30  : larangan penerbangan sipil di seluruh Amerika.
15:55  : kehadiran George W. Bush di Pangkalan Angkatan Udara Nebraska.
16:00  : para pejabat amerika menyebut osama bin laden penyebab  serangan ini.
16:10  : kebakaran di gedung WTC 7.
16:25  : Wall Street diliburkan.

         Kerusakan
Bersama dengan menara kembar berlantai 110 itu, beberapa bangunan lain di lahan World Trade Center hancur atau mengalami kerusakan yang sangat parah, termasuk WTC3-7,  menara utara , menara selatan, Marriott hotel (3 WTC) dan 7 WTC hancur sepenuhnya. Deutsche bank Building di seberang Liberty Street dari komplek World Trade Center akhirnya dicap tak dapat dihuni karena suasana beracun di dalam menara perkantoran itu dan akhirnya diruntuhkan. The Pentagon, di Arlington Country, Virginia, rusak parah akibat tabrakan American Airlines penerbangan 77 dan kebakaran yang berlangsung Setelahnay, mengakibatka satu sisi bangunan runtuh. Kehancuran ini menyebabkan dampak serius terhadap ekonomi Lower Manhattan.
Hancurnya WTC dan Pentagon menjadi awal konflik dunia yang melibatkan AS vs kelompok teroris . banyak anggapan bahwasannya dalang dari AS adalah dalang peristiwa tersebut. AS telah memainkan konspirasi yang paling kejam dan Israel mendukung konspirasi tersebut. Ketika peristiwa itu terjadi tak seorang pun warga keturunan Yahudi yang menjadi korban. Mereka telah mendapat peringatan sebelum teradinya peristiwa tersebut padahal 3.000 dari 17.000 pekerja di WTC adalah keturunan Yahudi. Fakta itu diperkuat dari laporan New York Times yang menyebutka bahwa 5 pemuda Israel justru menari-nari ketika WTC ambruk. Amerika Serikat juga diduga telah mengetahui skenario sebelum itu terjadi. Menurut Federik Burks, mantan penerjemah khusus untuk Gedung Putih cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa dalang peristiwa 11 September bukanlah alkaeda, melainkan oknum-oknum di Amerika Serikat dan Israel. 
         Pasca Serangan
Dalam beberapa jam setelah serangan dilancarkan, FBI mendapatkan nama-nama dan data pribadi dari pilot dan pembajak yang dicurigai. Koper Muhammad Atta, yang tidak diteruskan dari penerbangan Portlandnya kepenerbangannya 11, berisi berkas-berkas yang membuka identitas semua pembajak, dan petunjuk penting lainnya mengenai rencana, motif dan latar belakang. Pada hari penyerangan, NSA menyadap komunikasi yang merujuk pada Osama Bin Laden. Badan Intelejen Jerman juga mendapatkan hasil yang sama. Pada 27 September 2001, FBI mempublikasikan foto-foto dari 19 pembajak bersama informasi mengenai kemungkinan nasionalitasnya dan nama-nama aliasnya. Lima belas dari penyerangan berasal dari Arab Saudi, dua dari Uni Emirat Arab, satu dari Lebanon. Berlawanan dengan profil penyerang bunuh diri pada umumnya, para pembajak-pembajak tersebut terdidik, dewasa, dimana sistem kepercayaan sudah terbentuk dengan sempurna.

         Pendapat para ahli megenai penyebab runtuhnya bangunan WTC
Meskipun kejadian 11 september sudah berlalu lama namun sampai saat ini masih banyak tanda tanya, benarkah Osma Bin Laden adalah dalang dari semua ini seperti yang dituduh pihak AS? Beberapa ilmuan melontarkan teori mengenai ini. Teori ini muncul akibat adanya berbagai kejanggalan sebelum, sesaat dan sesudah kejadian. Inilah beberapa pendapat para pakar antara lain:
1.      Prof Dr Morgan Reymond ( guru besar Texas University, USA)
2.      Menyatakan  "belum ada bangunan baja ambruk hanya oleh kebaran api:.
3.      Michael Meacher ( mantan Menteri Lingkungan Inggris, 1997-2003)
4.      Berpendapat "perang melawan terorisme dijadikan tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan strategis Geopolitik AS".
5.      Pof Dr Steven E Jones (guru besar Fisika pada Birgham Young University, UAS)
6.      Memberikan hasil risetnya "bahan-bahan peledak telah diletakkan dibangunan WTC".
            Sebelum dan sesudah peristiwa WTC belum pernah ada gedung berkerangka baja yang hancur total karena kebakaran. Namun bahan peledak dapat dengan efektif memotong tiang-tiang baja. "keyakinan para ahli ini didasari oleh fakta runtuhnya gedungnya WTC7 berselang beberapa jam berikutnya tanpa sebab yang jelas. Para ahli yang mengadakan pertemuan di Ryerson University Toronto, Canada, bahkan mengambil kesimpulan "bahwa runtuhnya menara kembar WTC dan Building 7 adalah BUKAN karena ditabrak oleh pesawat ataupun karena kebakaran gedung, melainkan karena tindakan kesengajaan peruntuhan gedung yang sangat terencana, menggunakan bom, bahkan memotong kolom bangunan dengan jumlah yang sangat banyak dibeberapa titik tertentu sebagaimana diperlukan untuk meghancurkan struktur bangunan gedung tingkat tinggi berlapis baja dan tahan api, sehingg menyebabkan gedung runtuh dengan mulus dan cepat ke arah tanah".
            Hal menarik dari tragedi ini juga dicermati oleh para pemerhati Numerologi dan pemerhati simbol diseluruh dunia. Setelah ditelusuri dan (mungkin) sedikit dipaksakan. Angka 11 ternyata banyak sekali terdapat di dalam peristiwa ini. Contohnya sebagai berikut:
1.      WTC terletak di "New York City", huruf dalam tulisan kota ini berjumlah 11.
2.      New York adalah negara bagian AS dengan nomor  urut ke 11.
3.      Bentuk bangunan gedung menara kembar WTC membentuk angka 11.
4.      Tragedi terjadi pada 11 September (9) hingga kalau digabungkan mejadi 1+1+9=11..

Daftar pustaka
Buku sisi gelap amerika serikat/adhe firmansyah-jogjakarta:garasi,2009