Minggu, 04 Juni 2017

Melihat Museum Nasional Angkatan Udara A.S.

Museum Nasional Angkatan Udara A.S. di Dayton, Ohio adalah museum penerbangan terbesar di dunia. 

Harian Sejarah - Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio, adalah rumah bagi Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat yang merupakan museum penerbangan tertua dan terbesar di dunia. Museum ini berkembang selama bertahun-tahun, dari awal yang ukurannya sederhana di sebuah sudut kecil satu hanggar pada tahun 1923 menjadi fasilitas modern yang modern dan besar di tanah seluas 400 hektar.

An aerial view of the museum.
Pemandangan museum dari udara. Foto: hwarfarehistorynetwork.com

Selama 87 tahun terakhir, museum ini telah mengakuisisi lebih dari 69.000 artefak, dan lebih dari 6.000 di antaranya dipamerkan untuk umum. Kecuali beberapa pesawat yang terlihat di luar ruangan, hampir semuanya ditampilkan dengan jelas di dalam hanggar ber-AC, termasuk 400 atau lebih pesawat terbang dan rudal, memorabilia pribadi, dan barang-barang yang sangat penting secara historis.

Galeri Museum

DAYTON, Ohio -- Early Years Gallery at the National Museum of the United States Air Force. (U.S. Air Force photo)
Galeri "kekuatan udara" museum mengabadikan momen penting, kampanye militer, dan orang-orang dari kekuatan udara Angkatan Udara A.S. di Front Pasifik dan Eropa. Foto: hwarfarehistorynetwork.com

Pengunjung disambut di pintu masuk ke masing-masing galeri oleh salah satu relawan museum yang sangat membantu dan berpengetahuan luas. Banyak relawan adalah veteran perang yang telah terbang atau bertugas sebagai anggota awak pesawat yang dipajang.

Hal yang paling manarik dari museum ini adalah galeri Perang Dunia II dengan pesawat-pesawat yang digunakan selama selama pertempuran di pelbagai front. Pameran dimulai dengan Pearl Harbor pada tahun 1941 dan terus berlanjut sampai pelepasan bom atom di langit di atas Jepang.

Unggulan dalam daftar yang tak terhitung jumlahnya adalah kelompok terkenal seperti Flying Tigers, Tuskegee Airmen, dan Doolittle Raiders yang mempersiapkan pemogokan bersejarah mereka melawan Jepang pada tahun 1942, bersamaan dengan medali pribadi dua ace teratas Amerika, Mayor Richard I. Bong dan Major Thomas B. Maguire Jr.

Restoration begins on the B-17F �Memphis Belle.�
B-17F �Memphis Belle." Foto: hwarfarehistorynetwork.com

Pesawat Perang Dunia II lainnya yang dipamerkan termasuk B-24, P-47 Thunderbolt, P-38 Lightning, dan Messerschmitt  262 yang sangat langka, merupakan pesawat jet tempur produksi pertama di dunia dalam pertempuran. Galeri itu diakhiri dengan B-29 "Bock's Car." B-29 ini yang menjatuhkan bom atom di Nagasaki pada tahun 1945.

Pengunjung juga dapat melihat koleksi pesawat tempur era sebelum Perang Dunia II, seperti balon tempur abad ke-18 yang beradi di galeri "The Early YearsI." Disini juga terdapat pesawat-pesawat Perang Dunia I yang telah direkondisi seperti Spad, DeHavilland, dan Fokker

Tata Letak Museum

A Mitsubishi A62M Zero is a popular exhibit in the Air Power Gallery.
Mitsubishi A62M Zero. Foto: hwarfarehistorynetwork.com

Ada hanggar yang menampilkan penggunaan kekuatan udara selama Perang Korea, Perang Vietnam dan Perang Dingin. Keunggulan Amerika dalam eksplorasi luar angkasa juga dipamerkan (ditambah dengan koleksi rudal balistik Titan I dan II, Thor dan Jupiter). Pesawat kepresidenan bersejarah, penghormatan kepada Bob Hope, dan sebuah peringatan kamp konsentrasi yang dapat dilihat di lapangan museum.

Di museum ini terdapat Teater IMAX, kafe, dan toko suvenir yang lengkap melengkapi fasilitasnya. Anda mungkin tidak dapat memahami atau mendapatkan pengetahuan menyeluruh tentang penerbangan di museum ini jika hanya melihat-lihat selama beberapa jam. Bagi anda yang minat seputar penerbangan mungkin dapat berkunjung dan menghabiskan waktu selama dua hari untuk memahami isi museum ini.

Sumber: Edmond Holcombe. 15 Maret 2017. The National Museum of the U.S. Air Force


Tidak ada komentar:

Posting Komentar