Rabu, 13 Maret 2019

Sejarah Singkat Awal Berdiri Kerajaan Gowa Tallo

Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada dibawah Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai negara kesatuan RI dimekarkan menjadi Kotamadya Makassar dan kabupaten lainnya. 

Singkat cerita pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat orang yang mendahului datangnya Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru dan saudaranya.

Sejarah Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama Kerajaan Makassar dengan pemerintahannya yang terkenal adalah Sultan Hasanuddin (1653-1669). Ia berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Makassar sampai ke Matos, Bulukamba, Mondar, Sulawesi Utara, Luwu, Butan, Selayar, Sumbawa, dan Lombok. 
Kerajaan Gowa Tallo
Bendera Kerajaan Gowa Tallo
Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya dan menjadi bandar transito di Indonesia bagian timur pada waktu itu. Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Karena keberaniannya dan semangat perjuangannya, Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap kerajaan di sekitarnya.

Faktor-faktor penyebab Kerajaan Makassar menjadi besar:

1. letaknya strategis, baik sekali untuk pelabuhan;
2. jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan pedagang Islam pindah ke Makassar.

Perkembangan Makassar menyebabkan VOC merasa tersaingi. Makassar tidak tunduk kepada VOC, bahkan Makassar membantu rakyat Maluku melawan VOC. Kondisi ini mendorong VOC untuk berkuasa di Makassar dengan menjalin kerja sama dengan Makassar, tetapi ditolak oleh Hasanuddin. Oleh karena itu, VOC menyerang Makassar dengan membantu Aru Palaka yang telah bermusuhan dengan Makassar. Akibatnya, benteng Borombong dan ibu kota Sombaopu jatuh ke tangan musuh, Hasanuddin ditangkap dan dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya (1667).

Isi Perjanjian Bongaya

1. VOC memperoleh hak monopoli di Makassar.
2. VOC diizinkan mendirikan benteng di Makassar.
3. Makassar harus melepaskan jajahan seperti Bone.
4. Semua bangsa asing diusir dari Makassar, kecuali VOC.
5. Kerajaan Makassar diperkecil hanya tinggal Gowa saja.
6. Makassar membayar semua utang perang.
7. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

Akibat kekalahannya, peranan Makassar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan berakhir. Sebaliknya, VOC memperoleh tempat yang strategis di Indonesia bagian timur. Rakyat Makassar yang tidak mau menerima Perjanjian Bongaya, seperti Kraeng Galesung dan Monte Merano, melarikan diri ke Mataram. Selanjutnya, untuk memperlemah Makassar, benteng Sombaopu dihancurkan oleh Speelman dan benteng Ujung Pandang dikuasai VOC diganti nama menjadi benteng Ford Roterdam.

Dalam bidang kebudayaan, Makassar sebagai kerajaan yang bersifat maritim sedikit meninggalkan hasil-hasil budaya. Peninggalan budaya Makassar yang menonjol adalah perahu pinisi, lambo, dan bercadik. Dalam bidang sastra, diperkirakan sudah lahir beberapa karya sastra. Hanya saja, karya-karya tersebut tidak sampai ke kita. Tetapi pada saat itu sudah ada sebuah buku tentang hukum laut dan perniagaan, yaitu Ade� Allopiloping Bicaranna Pabbalu�e dan naskah lontar karya Amanna Gappa.
Birokrasi Pemerintahan Makassar

Di Sulawesi, ditemukan buku kronik, antara lain, Lontara (himpunan cerita yang memuat silsilah raja-raja Gowa, Bone, Wajo, Luwu, dan sebagainya), Sanggala (himpunan cerita yang memuat silsilah raja-raja Toraja), dan I La Galigo (himpunan cerita yang memuat silsilah raja-raja Bugis). Dari sekian banyak kerajaan di Sulawesi Selatan, ada tiga kerajaan besar, yaitu

1. Kerajaan Gowa, rajanya disebut Sombaya ri Gowa (yang disembah di Gowa);
2. Kerajaan Luwu, rajanya disebut Pajunge ri Luwu atau Mapajunge ri Luwu;
3. Kerajaan Bone, rajanya disebut Mangkau�E ri Bone (yang bertakhta di Bone).

Setelah raja-raja Makassar masuk Islam, mereka bergelar sultan. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh suatu dewan yang disebut Kasuwiyang Salapanga (pangabdi sembilan), kemudian diubah menjadi Bate Salapanga (bendera sembilan). Sebagai pembantu raja yang menjalankan undang-undang pemerintahan, majelis diawasi oleh seorang pemimpin yang disebut Paccalaya (hakim).

Setelah raja, jabatan tertinggi di bawahnya adalah Pabbicarabutta yang dibantu oleh Tumailalang Matowa dan Tumailalang Malolo. Tumailalang Matowa bertugas sebagai pegawai tinggi yang menyampaikan perintah raja kepada majelis Bate Salapanga. Adapun Tumailalang Malolo adalah pegawai tinggi urusan istana. Panglima yang memimpin tentara dalam perang disebut Anrong Guru Lompona Tumakjannangang. Mereka bergelar Karaeng atau Gallareng.

Ada lagi jabatan yang disebut Opu Bali Ranten, yaitu bendahara kerajaan. Selain sebagai bendahara, ia juga mengurus masalah perdagangan dan hubungan ke luar. Bidang agama diurus oleh seorang kadhi yang dibantu oleh imam, khatib, dan bilal.

Referensi:
http://sejarahmula.blogspot.com/2017/01/sejarah-kerajaan-gowa-tallo.html
https://www.sridianti.com/sejarah-kerajaan-gowa-tallo.html
https://www.cpuik.id/sejarah-kerajaan-gowa-tallo-makassar.html

Selasa, 12 Maret 2019

Sejarah Olahraga Cabang Tolak Peluru di Dunia

Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh jauhnya.

Dalam Bahasa Inggris, Tolak Peluru dikenal dengan nama Shot Put. Olahraga Tolak Peluru atau Shot Put ini sudah menjadi bagian dari Olimpiade Modern.

Konon, tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Saat itu, olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakanpun masih berupa batu bukan. Ide olah raga tolak peluru berawal pada abad pertengahan, saat itu meriam menjadi salah satu senjata yang paling mematikan.

Sejarah Tolak Peluru

Jenis olahraga lempar seperti tolak peluru kerap dilakukan untuk menguji kekuatan para pria di Britania atau Inggris, dan sejarah mencatat kegiatan ini sudah ada bahkan sejak 2000 tahun lalu. Tentu peluru yang digunakan masih berupa batu.  Baru pada zaman pertengahan, saat banyak terjadi perang dan senjata yang digunakan berupa meriam besi dengan canon balls sebagai pelurunya, menjadi inspirasi untuk prajurit melakukan perlombaan melempar canon balls tersebut sejauh mungkin. Itu sejarah dari tolak peluru hingga akhirnya menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan hingga saat ini. 
Sejarah Olahraga Cabang Tolak Peluru di Dunia
Cabang Olahraga Tolak Peluru
Skotlandia tercatat pertama kali mengadakan pertandingan di awal abad 19, yang diselenggarakan oleh Inggris tahun 1866. Kala itu pertandingan tersebut masih bersifat kejuaraan amatir. Barulah tahun 1896 tolak peluru masuk pada acara olahraga skala besar yaitu Olimpiade Athena, Yunani.  Perlombaan tingkat amatir mulai diperlombakan dalam kejuaraan yang digelar pada tahun 1866. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani. Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O'Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O'Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur.

Namun dalam perkembangannya, teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O'Brien. Meski demikian, kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan.

Cara Memegang dalam Tolak Peluru

Dalam pelaksanaan olahraga tolak peluru ini memerlukan cara khusus dalam memegang alat tolak peluru atau peluru dari olahraga tolak peluru tersebut. Dengan menggunakan cara yang benar, maka dalam melakukan tolak peluru akan mendapatkan hasil yang maksimal dan membuat tubuh anda tetap seimbang. Apabila cara dalam memegang tolak peluru sembarangan dan salah dalam cara memegangnya, maka mungkin bisa jadi anda akan terjatuh karena hilang dalam menjaga keseimbangan tubuh anda, serta hasil lemparannya pun tidak bisa maksimal dan jarak yang didapat tidak jauh.

Pertama yang harus anda lakukan adalah meletakkan alat tolak peluru pada telapak tangan anda yang kemudian diikuti dengan menggenggam peluru dengan jari jemari tangan anda dengan kuat. Agar ketika dalam melakukan lemparan atau sedang berputar tubuh anda, peluru tidak terjatuh dari tangan anda.
Cara peletakan dari tolak peluru sendiri yaitu diletakkan diatas jari telunjuk, diatas jari tengah, diatas jari manis. Dan untuk jari kelingking serta ibu jari anda bisa anda gunakan dalam menahan peluru agar tidak terjatuh dari telapak tangan anda yang anda tahan dari samping menggunakan kedua jari tersebut.
Pusatkan kekuatan pada ibu jari anda karena apabila anda tidak memusatkan kekuatan di jari tersebut mungkin anda tidak akan kuat dalam menahan beban dari alat tolak peluru tersebut atau peluru yang telah diletakkan diatas telapak tangan anda.

Cara Memposisikan Peluru

Dalam olahraga tolak peluru ada gerakan dimana sebelum anda melakukan lemparan anda diharuskan untuk memposisikan peluru pada posisi tertentu yang mana bertujuan untuk tubuh anda lebih mudah dalam melakukan lemparan nantinya, serta lemparan yang dihasilkan nantinya dapat maksimal dan mendapatkan jarak yang jauh. Setelah anda mengikuti cara memegang peluru diatas, maka anda harus memposisikan peluru dengan menempelkan peluru pada leher anda dibawah tulang rahang anda dimana dibantu dengan tangan anda sebagai penopang atau penahannya. Kemudian bagian atas dari peluru tersebut ditempelkan pada dagu anda, lalu membentuk siku anda menjadi sudut 90 derajat.

Cara Melakukan Tolakan Pada Peluru

Seperti yang telah dijelaskan diatas, dalam mendapatkan hasil lemparan yang jauh serta mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan lemparan pada peluru anda haru memperhatikan teknik � teknik yang ada dalam melakukan tolak peluru dan salah satunya yang bisa anda terapkan selanjutnya adalah cara melakukan tolakan dengan benar. Ada beberapa langkah dan tahap � tahap dalam melakukan tolakan terhadap peluru didalam olahraga tolak peluru ini.

Persiapan � Di dalam tolak peluru ketika akan melakukan tolakan ada tahapan dimana atlet harus melakukan persiapan. Caranya dengan berdiri dengan santai sambil melebarkan kaki dengan lebar yang sama seperti bahu, kemudian buatlah posisi tubuh anda menyamping dari tolakan yang telah disediakan sebelumnya. Dan buatlah tangan kanan anda menggenggam peluru dan letakkanlah peluru tersebut pada leher anda pada bagian bawah rahang anda dan secara bersamaan ditempelkan pada bahu anda. Kemudian pada siku anda disebelah tangan kiri anda dibuat bengkok pada dada anda dan membuat pandangan mata anda kearah tolakan di permukaan tanah.

Gerakan � Gerakan yang dilakukan dalam olahraga tolak peluru sendiri harus dilakukan secara seksama dan benar agar ketika melakukan tolakan lebih mudah nantinya dan tidak boleh menggunakan gerakan yang sembarangan. Gerakkanlah kaki anda yang paling dekat dengan sektor untuk melemparkan peluru untuk ayunan persiapan tolakan. Apabila kaki anda diayunkan ke depan, buatlah pinggang anda berputar yang mengarah ke sektor untuk lemparan, kemudian pinggul anda membantu tubuh anda untuk mendorong pada arah depan kebagian atas. Dan itu membuat tubuh anda terlihat condong ke arah depan dimana pandangan anda tetap akan fokus kearah tolakan akan dilakukan.
Akhiran � Tahap terakhir yaitu dengan menggerakkan kaki kanan anda ke arah depan dimana tujuannya adalah menggantikan kaki kiri anda sebagai tumpuan tadinya. Lalu kemudian dengan meluruskan kaki kiri anda ke arah belakang dengan perlahan saja atau santai saja, dan kemudian buatlah lutut pada kaki kanan anda sedikit menekuk. Di saat yang bersamaan buatlah pandangan mata anda tetap mengarah fokus ke arah tolakan akan dilakukan.

Macam Macam Gaya Tolak Peluru

1. Gaya depan

Gaya depan merupakan salah satu sebuah gaya yang bisa di praktekkan di dalam olahraga tolak peluru. Dimana sebelum melakukan awalan sikap yang dibutuhkan adalah membuat posisi tubuhnya menghadap kearah sasaran. Dulu gaya jenis ini banyak di praktekkan oleh atlet olahraga tolak peluru, namun gaya depan ini saat ini sudah sangat jarang sekali ditemui untuk di gunakan oleh atlet olahraga tolak peluru ini dikarenakannya kurang efisien dalam melakukan tolak peluru.

2. Gaya samping

Gaya yang satu ini dianggap sangat umum sekali karena banyak digunakan oleh atlet yang sudah ahli, atlit yang masih pemula, anak sekolahan seperti SMA, SMP, dan sederajatnya. Dengan sikap awalannya dengan berdiri miring menggunakan tangan kanannya sebagai tumpuan. Gaya yang satu ini sangatlah cocok untuk bahan pelajaran bagi seorang pemula yang ingin mencoba menjadi atlet olahraga atletik yaitu tolak peluru.

3. Gaya belakang

Dengan gaya yang satu ini sikap awalan yang yang diperlukan adalah dengan membuat posisi tubuh anda membelakangi arah tolakan. Gaya jenis ini telah banyak di gunakan oleh atlet � atlet profesional dan atlet senior. Tidak cocok bagi anda yang masih pemula untuk menggunakan gaya yang satu ini karena cukup susah untuk dilakukan oleh seorang pemula dan butuh latihan yang khusus agar dapat menguasai jenis gaya yang satu ini.

4. Gaya berputar lempar cakram

Gaya berputar lempar cakram ini hampir sama gerakannya dan teknik dalam pelaksanaannya dengan gaya belakang. Tetapi ada yang berbeda jika dibandingkan dari kedua gaya tersebut yaitu gerakan kakinya yang berbeda, tetapi gerakan kakinya tersebut mirip seperti gerakan kaki seperti menggerakkan kaki ketika akan melempar cakram. Gaya berputar seperti melempar cakram ini sangatlah sulit untuk dilakukan dalam olahraga atletik tolak peluru, oleh karena itu gaya ini jarang sekali ada yang memakainya karena gerakannya yang sulit untuk dikuasai bahkan oleh seorang atlet senior ataupun atlet profesional.


Referensi:
http://olahraga.biz.id/2017/01/pengertian-dan-sejarah-tolak-peluru/
https://gurupenjaskes.com/olahraga-tolak-peluru-sejarah-gaya-dan-tekniknya
http://sejarahmula.blogspot.com/2017/10/sejarah-tolak-peluru.html

Selasa, 05 Maret 2019

Sejarah Olahraga Lempar Lembing di Olimpiade

Lempar lembing secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu aktivitas manusia melempar sebuah benda bernama lembing, yakni tongkat panjang berujung runcing, atau lebih familiar disebut sebagai tombak.

Namun pada konteks olah raga, lempar lembing dapat didefinisikan sebagai salah satu nomor atletik melempar di mana sang atlet mempertunjukkan kemampuannya untuk melempar sebuah lembing dengan gaya dan teknik tertentu dengan mengikuti segala peraturan dalam pertandingan tersebut untuk memperoleh jarak lempar terjauh.

Sejarah Lempar Lembing di Olimpiade
Lempar Lembing ini merupakan olahraga yang mengharuskan atlet nya untuk melemparkan sebuah benda yang hampir mirip seperti tombak yang disebut Lembing sepanjang 2,5 meter sejauh mungkin.

Pada tahun 1908 lempar lembing mulai dimasukan kedalam salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade dan pada tahun 1932 diadakan kejuaraan lempar lembing untuk perempuan dalam olimpiade.
Sejarah Olahraga Lempar Lembing di Olimpiade
Olahraga Lempar Lembing
Pada saat itu lempar lembing sudah mulai banyak diminati ini terbukti dengan berpartisipasinya 42 orang peserta (Atlit) Lempar Lembing dari 11 Negara. Dan Swedia merupakan negara yang menjuarai olahraga lempar Lembing ini yang diwakili oleh Erik Lundqvist ia berhasil melemparkan lembing sejauh 54,83 meter.

Akibat perang dunia I maka olimpiade selanjutnya dilakukan pada tahun 1920 di antwerp, dan Jonny Myyra dari Finlandia berhasil menjadi juara dengan lemparan sejauh 65,78 meter. Myyra juga berhasil memenangkan Olympiade berikutnya di paris pada tahun 1924 dengan jarak lemparan sejauh 62,96 meter.

Peraturan Lempar Lembing
Dewasa ini, setelah lempar lembing semakin profesional dalam pelaksanaannya, maka dibuatlah kemudian aturan-aturan ketat dan jelas yang harus diikuti oleh atlet. Aturan yang dibuat mencakup seperti apa lembing yang dilempar, bentuk maupun beratnya. 

Pada kompetisi internasional, maka lembing yang dilempar untuk pria adalah 2,6-2,7 meter dengan berat 800 gram. Sedangkan untuk atlet wanitanya panjang lembing yang dilemparkan adalh 2,2-2,3 meter dengan berat 600 gram. Lembing yang dilempar sudah dilengkapi dengan penggenggam yang memiliki lebar 150 mm.

Teknik melempar dalam lempar lembing tidak boleh sembarangan, karena hal tersebut telah ditentukan sebelumnya oleh IAAF. Sedangkan untuk lapangannya sendiri memiliki panjang minimal 30 meter dengan lebar 4 meter, setelah atlet melempar lembingnya, maka atlet tidak boleh langsung meninggalkan lapangan, ia harus menunggu sampai lembing yang dilempar menancap sepenuhnya di tanah. Saat melempar maka sudut yang terbentuk adalah sekitar 28,98 derajat.


Referensi:
https://gudangpelajaran.com/lempar-lembing/
https://www.olahragamo.com/2018/02/sejarah-lempar-lembing-lengkap.html
http://olahraga.biz.id/2017/01/sejarah-lempar-lembing-lengkap/