Kamis, 24 Agustus 2017

Terbunuhnya Trotsky 1940

Trotsky (kiri) bersama istrinya Natalia (kanan). Foto: BBC

Harian SejarahPada 21 Agustus 1940, menjadi salah satu titik peristiwa sejarah dalam perjalanan Uni Soviet dan komunisme dunia. Pada tanggal tersebut, salah satu pemimpin Revolusi Rusia 1917, Leon Trotsky terbunuh oleh seorang komunis Spanyol, Ramon Marcader. Trotsky terbunuh setelah tidak dapat diselamatkan karena mengalami benturan keras yang diakibatkan oleh pukulan kapak es batu. Trotsky dibawa ke rumah sakit dimana dia dioperasi tapi meninggal sehari kemudian karena kehilangan darah dan syok.

Leon Trotsky adalah salah satu pemimpin besar komunis Uni Soviet, ia digadang-gadang sebagai pewaris dari Lenin. Pertikaian dengan Stalin membuatnya dibuang, dikeluarkan dari partai, dan diasingkan ke luar negeri beberapa tahun setelah Lenin meninggal. Stalin yang dijuluki si tangan besi kerap kali mengirim agen rahasianya untuk membunuh Trotsky.

Pasca dikeluarkan dari partai dan diasingkan pada 1929. Dari luar negeri Trotsky tetap melakukan kegiatan politik untuk melawan dominasi Stalin. Hingga pada akhirnya lelaki keturunan Yahudi Ukraina itu harus tewas di usia 60 tahun setelah menetap selama 11 tahun di Meksiko.

Belakangan diketahui bahwa Ramon Marcader adalah utusan Stalin. Ia kemudian mendapatkan mendali pahlawan dari Uni Soviet setelah mendekam di penjara Meksiko selama 20 tahun.

Trotsky dikenal memiliki gagasan dan pandangan yang lebih keras dibanding Lenin. Dalam persoalan negara ia pernah melontarkan pemikiran mengenai militerisme para buruh sebagai bentuk pengabdian kepada negara dan membentuk kepribadian keras dan solid.


Rabu, 23 Agustus 2017

Lirik Lagu Mars Madjulah Sukarelawan


Bulat semangat, tekad kita
Barisan Sukarelawan Indonesia
Berpegang sangkur siap bertempur
Tiap tantangan kita lawan pantang mundur, (hey!)

Awas Imperialis durhaka
pasukan rakyat kita kuat perkasa
Ini dadaku mana dadamu
Kamu menyerang kita ganyang jadi abu

Ayolah kawan buruh tani, pemuda dan angkatan kita
Maju melawan siap senjata dan cukupkan sandang pangan
Pastilah menang, pastilah menang , pasti menang Revolusi '45 (2x)


Selasa, 15 Agustus 2017

Tsutomu Yamaguchi, Korban Selamat Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki


Harian Sejarah - Pada 6 Agustus 1945, bom atom yang jatuh di Hiroshima dinamai Little Boy dan telah membunuh 70.000 orang di tempat dan puluhan ribu lagi seminggu kemudian. Kemudian pada 9 Agustus 1945, pesawat pengebom Bockscar meluncur di atas kota Nagasaki dan menjatuhkun 22 kiloton bom plutonium yang diberi nama Fat Man.

Dahsyatnya bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki lebih besar dari sebelumnya yang dijatuhkan di Hiroshima. Beruntung ada yang selamat dari dua peristiwa mengerikan tersebut dan menceritakan kisahnya bertahun-tahun kemudian.

Korban selamat itu adalah Tsutomu Yamaguchi, seorang karyawan Mitsubishi Heavy Industries perancang kapal tanker minyak, telah bertugas selama tiga bulan di Hiroshima pada Agustus 1945. Tepat pada tanggal enam, ia berencana untuk kembali ke rumahnya di Nagasaki.

Pada pukul 8.15, ia menyaksikan pesawat pengebom mengudara di atas kota. Sesaat kemudian ia merasakan sinar yang amat menyilaukan diiringi suara, angin, dan juga udara panas yang menghantam dan membuatnya terlempar ke ladang kentang tak jauh dari sana.

Berada sekitar tiga kilometer dari pusat ledakan bom atom, Tsutomu mengalami kebutaan sementara, luka bakar, serta kebocoran gendang telinga.

Ia mendapat bantuan dan lukanya diperban. Setelah kembali bisa melihat, ia berusaha mencari teman-temannya yang sebenarnya juga akan ikut pulang bersamanya. Rekannya selamat dari ledakan, tapi juga mengalami luka-luka. Mengetahui stasiun kota Hiroshima masih beroperasi, keduanya memutuskan untuk bermalam di Hiroshima yang kini tinggal reruntuhan sebelum pulang ke kampung halamannya keesokan paginya.

Pagi hari, ia dan rekannya segera bergegas untuk pulang. Namun ia harus kembali ke tengah kota dan terkena paparan radiasi lagi demi bisa mencapai stasiun. Jembatan telah hancur tanpa sisa sehingga ia harus menyeberangi sungai yang penuh dengan mayat. Tapi akhirnya ia bisa sampai ke kampung halamannya, Nagasaki.

Ia berhasil sampai di Nagasaki dengan selamat dan bertemu kembali dengan keluarga dan rekannya. Namun, harapan untuk bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan menjauh dari mimpi buruk yang telah terjadi ini tidak berlangsung lama.

Pagi hari pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kembali dijatuhkan dan kali ini sasarannya adalah Nagasaki. Saat kejadian, Yamaguchi sedang ada di kantornya untuk menjelaskan tentang ledakan bom yang terjadi di Hiroshima. Ia kembali terlempar dari tempatnya berdiri akibat ledakan bom.

Yamaguchi kembali selamat dari ledakan kedua, ia tidak terluka, begitu juga dengan istri dan anaknya. Namun rumah mereka hancur tidak tersisa.

Sebelum meninggal dunia pada usia 93 tahun, ia menghabiskan sisa hidupnya dengan berkampanye di PBB mengenai pelucutan senjata nuklir bagi semua negara.

Sumber: OA Line Historypedia